An Ge'er masih penuh dengan rasa terkejut dan emosi di dalam hatinya. Namun begitu Bo Yan mengucapkan kata-kata itu, senyuman seolah muncul di matanya yang sedikit bengkak dan pedih.
Sambil menggigit bibir, An Ge'er menatap tangan Bo Yan yang sedang memegangnya erat-erat.
Dia menjauhkan tangan itu dan melepaskannya secara paksa, kemudian berbalik. Saat melihat ekspresi kebingungan dan sorot kesepian melintas di mata Bo Yan, An Ge'er menangkap tangan pria itu dan akhirnya menggenggam jari-jarinya dengan erat.
Mata An Ge'er seolah tersenyum, dia menatap Bo Yan lekat-lekat. Dengan suara yang sedikit sengau, dia berkata dengan ringan, "Bo Yan, jangan begitu memohon kepadaku…"
Mata Bo Yan yang ramping sedikit membeku. Namun detik berikutnya, dia mendengar An Ge'er melanjutkan, "Karena… Aku juga ingin menikahimu."
'Iya. Jadi, jangan memohon.'
Bo Yan tercengang. Bibir tipisnya bergerak-gerak, tetapi tidak ada sedikit pun suara yang muncul.