Pantas saja An Ge'er merasakan rasa aman yang tidak bisa dijelaskan. Bahkan, dia merasa aroma tubuh pria itu familier…
Motor sudah menyala, Bo Yan tiba-tiba berkata, "Apa kamu ingin jatuh?"
Begitu mendengarnya, mata An Ge'er tiba-tiba berkilat. Kemudian, dia mengulurkan tangan dan sedikit demi sedikit menjulurkannya dengan hati-hati. Gadis itu memeluk pinggang Bo Yan sedikit demi sedikit dengan erat.
Jantung An Ge'er berdegup kencang, dia gugup, pipinya merona merah. Ada sedikit kebahagiaan yang tidak dapat dijelaskan muncul di hatinya.
Namun, beberapa saat berikutnya, terdengar suara Bo Yan yang dingin dan jelas, "Saat kita sampai di rumah, aku akan membuat perhitungan denganmu!"
Hati An Ge'er tiba-tiba bergetar.