'Sayang sekali…'
Sorot mata An Ge'er bergeser, jatuh tepat di antara alis Bo Yan yang dingin. Seketika, muncul kilatan rumit di sana.
"Kamu sudah sadar?"
Bo Yan bangkit dan berjalan menghampiri An Ge'er. Jari-jarinya yang ramping menempel di atas dahi gadis itu.
Suhu di dahi An Ge'er sudah cukup turun, rona wajahnya juga sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, tidak pucat lagi.
Mata Bo Yan terkulai, menatap pipi putih dan bulu mata An Ge'er yang hitam tebal seperti bulu di sayap burung gagak.
Ada kilatan aneh yang berkedip di bawah mata Bo Yan. Dia berpikir, jika membiarkan An Ge'er dan telah melakukan sesuatu pada situasi tertentu, mungkin gadis itu akan sangat membencinya, 'kan?
An Ge'er tidak bisa bersembunyi dan bertatapan mata dengan Bo Yan. Gadis itu pun seketika mengalihkan pandangannya, bulu matanya bergetar dengan panik, seolah ada perasaan takut ketahuan di lubuk hatinya. Dia pun segera berkata, "Sudah, aku sudah sadar."