Unduh Aplikasi
7.26% Truth and Justice / Chapter 13: part 13

Bab 13: part 13

Kini, karin, vino dan juga viaan sudah berada di sebuah ruangan yang di penuhi oleh banyak jenis obat obatan medis. Tidak… mereka bukan berada dirumah sakit tapi mereka sedang ada di ruang UKS. Ya,,,, karin membawa dua laki laki itu yaitu vino dan vian ke UKS.

"siang dok, tolong bantú dua bocah ini" ucap karin kepada dokter yang memang selalu ada di ruangan itu, Luhan Internasional School memang mempunyai dokter pribadi, jadi jangan heran kalau sekolah ini disebut sebagai sekolah terbaik di indonesia. Segala fasilitas yang ada di sini bertaraf internacional, selai itu para pengajar dan staff staff yang bekerja disini juga adalah lulusan dari universitas universitas terbaik di seluruh dunia.

"apa yang terjadi? Kenapa wajah mereka bisa seperti ini?" dokter bertanya pada ketiga anak itu, karin, vino dan vian berpikir apakah dokter ini terlalu polos atau dia benar benar tidak tahu bahwwa luka seperti ini pasti terjadi karena ada nya perkelahian.

"seperti nya kalian harus di rawat minimal sampai istirahat ke dua nanti" yang sontak membuat vino dan vian langsung mengangkat kepalanya bersamaan karena kaget

"dirawat? " ucap vian dan vino bersamaan, mereka saling menatap satu sama lain dan langasung membuang muka untuk menghindari kontak mata satu sama lain

"ino cuman luka biasa dok, ngak usah lebay okay" ucap vino dengan tampang kesal nya

"lo diam ngak? Kalo dokter nya nyuruh di rawat ya udah di rawat ngak usah ngelawan" ancam karin dengan tatapan devil nya

"kalo mereka ngelawan, langsung suntik rabies aja dok" ucap karin yang sontak membuat dokter nya tertawa

"woii, lo kira kita ini anjing apa?" tanya vian tak terima

"kesadaran diri itu sangat penting untuk saat ini" jawab karin

"sayang nya, saya ngak punya obat anti rabies di sini emmmmm karin" jawab dokter itu sambil melihat tag name karin yang melekat di seragam nya

"kalau gitu langsung suntik mati aja kalo mereka ngelawan" ucap karin yang mengundang kembali senyuman dokter itu, dan kini senyuman nya semakin melebar

"dasar psikopat laknat" ucap vian

"dasar cewek gila" ucap vino

"sekali lagi lo berdua ngomong, gue yang bakal suntik mati lo berdua" ancam karin yang langsung membuat dua laki laki itu langsung terdiam

"silahkan duduk disini, biar saya bersihkan dulu luka nya" ucao dokter itu dan saat dokter itu bersiap siap untuk membersihkan tiba tiba

Tuttttt….. tutttt….

Hp dokter itu berbunyi di atas meja, si dokter langsung bergegas mengangkat nya

"halo......."

"baik saya akan segera kesana sekarang" ucap dokter itu

"karin kamu bisa bantu saya membersihkan luka mereka kan? Saya yakin kamu mengerti cara nya, saya ada urusan yang sangat mendadak jadi saya harus pergi sekarang, saya mohon" ucap dokter itu pada karin

"hah? Saya ngak bisa apa apa dok, bisa bisa mereka makin parah nanti" ucap karin

"saya yakin kamu bisa, saya mohon, ini sangat mendesak, saya harus enyelamatkan seseorang" ucap dokter itu, yang langsung mmbuat karin terdiam

"baik lah baiklah, tapi saya tidak mau tanggung jawab jika mereka akan mati hari ini" ancam karin pada dokter itu, kali ini seperti nya karin sudah kehilangan sopan santun nya untuk berbicara yang sopan pada orang yang lebih tua

"kalaupn mereka harus mati hari ini, itu sudah menjadi takdir mereka" jawab dokter itu, mngikuti permainan karin

"apa kalian berdua memang sudah punya rencana untuk membunuh kami hari ini?" tanya vino

"sejak tadi kalian seakan akaan mendoakan supaya kami mati hari ini juga" sambung vian

"tepat sekali, selamat kalian berdua telah berhasil menjawab teka teki ini" jwab karin dengan senyum yang di paksakan

"baiklah baiklah saya harus pergi, saya harus menyelamatkan orang ini sekarang juga" ucap dokter itu, sambil menarik jas dokter nya yang tadi ia gantung di kursi nya

"tunggu dok" cegat karin

"apa kah masalah nya sebesar itu, hingga dokter terlihat sangat gugup?" tanya karin yang mulai kepo

"saya harus menyelamatkan hati saya" jawab dokter itu

"dokter punya penyakit hati?'" tanya karin, vian dan vino serentak

"maksud nya, saya harus menyelamatkan hati saya yang merindukan pasangan nya, dan hari ini saya akan mempertemukan hati saya dengan pasngan nya, jadi doakan supaya hati ini diterima oleh hati yang ingin saya temui" ucap dokter itu dengan senyum senyum malu, sedangkan ketiga siswa yang ada di ruangan itu, karin vino dan vian menganga melihat tingkah doter itu

"kok gue ngak ngerti ya dia ngomong apa" ucap vian

"dia mau nembak cewek gitu?" ucap vino

"omegod" ucap karin

"kalian masih terlalu kecil untuk mengerti kata kata saya, sudah lah, ssaya harus pergi, hati saya sudah menunggu, sampai jumpa" ucap dokter itu dan langsung meninggalkan mereka bertiga yang masih mematung di tempat nya masing masing. Saat karin masih terdiam, vino dan vian berencana untuk pergi diam dia mdari ruangan itu, mereka berniat meninggalkan karin sendiri, karena mereka tidak mau jika karin harus membersihkan luka mereka.

Satu langkah

Dua langkah

Tiga langkah

Dan…. Tappp

Karin langsung menarik tangan kedua laki laki itu, dan langsung menyeret mereka untuk duduk di Kasur yang ada di UKS. Karin berusaha mencari kotak P3K, dan yapp. Akhirnya karin menemukan nya, dia mengambil alcohol dan alat alat lain nya untuk membersihkan luka vino dan vian. Setelah itu dia lebih dulu membersihkan luka vino,

"auuuuuuu, pelan pelan karin, sakit woi" ucap vino meringis kesakitan saat alkohol yang karin tungkan ke kapas mengenai luka nya

"kalo lo tau sakit ngapain lo harus berantem hah?"

"itu masalah laki laki karin, lo ngak perlu tau ok" ucap vino lembut

"terserah lo", dan saat karin membersihkan luka vino, tiba tiba vian meringis

"auuuu.. karin lo bersihin luka gue juga dong… jangan cuman luka tu anak, gue juga korban" ucap vian pada karin

"woii bangsat, lo bisa cari orang lain buat bersihin muka lo, karin masih bersihin luka gue, lo ngak liat? Atau lo ngak punya mata buat liat?" ucap vino yang langsung mendapat tatapan tajam dari vian, dan vian menghampiri vino yang sepertinya ingin memukul vino kembali

"lo berdua bisa berenti ngak sih? Kenapa si dari tadi lo berdua ribut mulu, lo juga vian lo masih murid baru tapi udah nyari masalah, heran gue" ucap karin pada vian

"tau tuh, anak kemarin sore tapi gaya nya udah belagu" tambah vino yang membuat vian menahan emosi

"lo juga vin, lo itu murid panutan disini, tapi lo juga nyari masalah sama murid baru, mau lo berdua pa hah?" ucap karin yang semakin meninggikan suaranya

"sorry" jawab vino dan vian serentak

"ngapain lo berdua minta maaf sama gue, gue ngak peduli kalian berantem atau pun ngak ya, bahkan kalaupun kalian mati gue ngak akan perduli, ngerti lo berdua"

"arhhhhhh, dasar brengsek" ringis karin sambil memegang tangan nya yang tadi terkena air panas, kenapa dia baru ingat bahwa tangan nya tadi terkena oleh kuah bakso yang masih panas

"lo ngak papa rin? Sini gue obatin tangan lo dulu" tawar vino sambil menarik tangan karin namun langsung di tolak oleh karin

"bersihin dulu luka lo sendiri, khawatirin diri lo baru khawatirin orang lain" ucap karin dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu

"hehhhhhh, makanya jadi orang jangan sok baik" ucap vian mengejek vino

"diam lo bangsat" balas vino

"ohh ya, asal lo tau, gue paling ngak suka kalau sesuatu yang sudah jadi milik gue direbut sama orang lain, jadi jangan pernah berpikir buat ngambil apa apa dari gue, ngerti lo" ucap vino yang membuat vian tersenyum

"apa lo udah meresa dia udah jadi milik lo? Dia mandang lo aja ngak, jadi jangan terlalu berharap" jawab vian sambil meninggal kan vino disitu

"tunggu pembalasan gue vin" ucap vino dalam hati

"lo belum berubah juga vin" ucap vian dalam hati


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C13
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk