Unduh Aplikasi
3.35% Truth and Justice / Chapter 6: part 6

Bab 6: part 6

Kringggg... kringgggg

Bel istirahat telah berbunyi dan kini Karin, Rachel dan juga Kyla sudah berada di kantin. Mereka sedang menyantap makanan yang sudah mereka pesan sebelumnya

"ehhh, tadi lo kenapa bolos soh rin? Pak ryan nanyain loh tadi" ucap Kyla sambil menyantap bakso nya

"apa gue wajib lapor semua aktivitas gue sama lo kyla?" jawab Karin yang membuat Rachel tertawa

"isshhhh Rachel kok lo ketawa sih? Karin gue sebagai sahabt yang baik, gue wajib tau dong lo ngapain, lo kenapa bolos, dan masalah lain nyaa, lo itu harus terbuka sama gue, gue orang nya ngak bocor kok, jadi kalo lo ada masalah cerita aja sama gue ok?" ucap Kyla panjang lebar

"udah lah kyla, mending sekarang lo makan aja dulu, nanti lo keselek baru tau rasa lo" ucap Rachel mengingatkan Kyla

"oh hiya Karin, gue denger temen satu meja lo udah balik dari rusia, tapi tadi dia ngak masuk kelas sama kayak lo, gue ngak tau kenapa" ucap Rachel

"gue ngak peduli dia dateng atau ngak" jawab Karin yang dibalas anggukan oleh Rachel sambil mengangkat salah satu bahu nya

"Karin, lo harus tau temen satu meja lo itu, cowo paling ganteng di sekolah ini, kapten basket, paling pinter, paling populer yang jelas dia most wanted sekolah ini deh, lo beruntung bisa satu meja sama dia" ucap kyla pada Karin yang menjelaskan dengan penuh semangat

"tapi dia orang nya dingin banget Karin, anak kelas kita aja ngak semua nya pernah ngomong langsung sama dia, cuman beberapa aja yang berani ngomong sama dia" tambah Rachel

Saat teman teman Karin ini sedang sibuk menjelaskan sosok siswa yang menjadi teman satu meja Karin, tiba tiba suasana kantin menjadi riuh, seakan aka nada artis kpop yang datang.

"ehhh itu kan Vino, uhhh malaikat ganteng gue udah dateng" ucap kyla dengan penuh semangat

"dia Vino Bramantio, dia yang bakal jadi temen satu meja lu" jelas Rachel pada Karin, sedangkan Karin hanya menatap lelaki itu sebentar lalu melanjutkan kegiatan nya untuk menyantap makanan nya

"itu kan cowok resek yang ketemu sama gue diatap tadi, gila kalo gue harus satu meja sama dia" ucap Karin dalam hati

Sedangkan sosok siswa yang sejak tadi jadi bahan perbincangan di kantin ini, dan juga jadi bahan perbincangan Karin dan juga teman teman nya kini duduk di salah satu meja yang tepat bersebelahan dengan meja Karin dan teman teman nya. Vino dan Karin sempat kontak mata tapi kedua nya langsung mengalihkan pandangan saat kedua nya ketahuan curi curi pandang satu sama lain.

Setelah Karin dan teman teman nya selesai makan, mereka langsung meninggalkan area kantin, dan saat Karin melewati meja dimana vino berada, tiba tiba ada sekumpulan siswi siswi yang sedang membawa minuman mereka tak sengaja menabrak Karin, alhasil minuman yang mereka pegang jatuh ke baju Karin dan hampir saja Karin jatuh kelantai, untung vino dengan sigap menangkap Karin. Rachel dan Kyla sudah panik.

"woii lo punya mata ngak? Atau gue perlu beli kaca mata buat lo supaya lo bisa liat jalan hah?" ucap Rachel kepada siswi yang tadi menabrak Karin

"aduh sorry banget ya, gue ngak sengaja lagian lo sih jalan di tengah, ya jadinya kena kan" jawab siswi itu tanpa merasa bersalah

"masih jawab lagi , pergi lo" ucap Rachel mengusir mereka

"lo ngak papa kan Karin?" ucap Rachel dan kyla secara bersamaan, dan Karin langsung berusaha melepaskan pelukan vino

"gue ngak papa kok, mending sekarang kita ke kelas aja yuk" ajak Karin kepada Rachel dan juga kyla

"tunggu" tahan vino, dan tiba tiba dia langsung melepas kan jaket putih merk GUCCI yang tadi dia kenakan, dan langsung mengenakan nya pada Karin, sontak semua penghuni kantin histeris dan Karin tak kalah kaget dengan sikap siswa laki laki itu,

"pake ini, baju lo trasnparan, lo bakal jadi tontonan gratis laki laki di sekolah ini" ucap vino dingin yang sontak membuat Karin kaget, dan berusaha menutupi tubuh nya dengan jaket yang vino berikan, dan dia langsung menarik Rachel dan juga kyla agar segera meninggal kan tempat itu

"gue ngak salah liat vin? Baru kali ini gue liat lo peduli sama orang lain, kesambet apaan lo, atau ada yang santet lo waktu lo di rusia? Kalo bener ada, gue harusnya berterimakasih dah sama tu orang" ucap gavin salah satu teman vino, yang diikuti anggukan oleh teman teman vino yang lain, sedangkan orang yang diharap memberi jawaban hanya tersenyum tipis tanpa keluar satu kalimat pun dari mulut nya.

Dan begitu lah percakapan itu berakhir, tanpa ada kata kata, hanya diakhiri oleh sebuah senyuman tipis yang tarlihat di wajah seseorang yang sangat sangat jarang menunjukkan senyuman di wajah nya. Entah apa maksud dari senyuman itu, apakah ada arti tersembunyi di balik senyuman itu, kita tidak tahu, hanya dia dan Tuhan saja yang mengerti maksud nya. (*authorrrrr lagi galau, jadi kata katanya sedikit ngawur ya..)

"huahhhh, kenyang juga gue" ucap nelson

"pasti kenyang lah, lo ngak liat? berapa mangkok yang lo makan?" ucap gavin sambil memutar malas bola matanya

"ye serah gue dong, mau makan berapa mangkok, masalah buat lo?" ucap nelsen

"ya masalah lah bambang, yang bayar makanan lo siapa hah? makan tapi ngutang.. bego" ucap gavin

"ohh iya ya, sorry sorry, besok gue ganti deh" jawab nelson sambil menunjukkan cengiran nya

"bayar palalu, tiap hari juga lo bilang gitu anjir" ucap gavin sambil menjitak kepala nelson pelan

"lo berdua ngak bisa diam ya?" ucap vino tiba tiba

"dia nih vin, nyusahin mulu heran" adu gavin pada vino

" dihhh suka suka gue dong" bela nelson tak mau kalah

vino langsung bangkit dari tempat duduk nya

"ehh vin lo mau kemana? tungguin kita dong" panggil nelsen yang langsung mendapat tatapan aneh dari siswa siswi di kantin, karena merasa terganggu dengan suara nelsen, walaupun begitu masih banyak murid perempuan yang malah senang mendengar suara nelsen

"kak nelsen, panggil nama gue juga dong"

"ihhhh... pengen deh kak nelsen teriakin nama gue juga"

kira kira begitu lah ucapan para gadis gadis pelajar itu, yang tidak jarang malah di teriaki oleh teman teman mereka yang lain.

sedangakn vino tetap melanjutkan langkah nya, dengan tangab berada di saku celana menambah kesan tampan nya, tanpa peduli panggilan gavin dan nelsen.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C6
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk