Beberapa jam kemudian, Felicia membuka matanya perlahan. Dia tampak terkejut saat terbaring di sebuah ruangan di sebuah rumah sakit.
"May! Maya!" Felicia mencoba untuk memanggil sahabatnya. Dia berpikir jika Maya masih berada di sana. Bahkan suasana ruangan tampak sangat sepi.
Felicia mencoba untuk bangkit dan mencoba untuk berjalan. Namun naas, ia justru terjatuh karena kakinya belum bisa menahan tubuhnya. Rasanya sangat menyakitkan hingga gadis itu justru tersungkur di lantai.
Tak ingin menjerit ataupun mengeluhkan rasa sakit di dalam dirinya, Felicia hanya meringis menahan rasa sakit di kakinya. Dia tak menyangka jika dirinya akan sangat menyedihkan. Tak mampu lagi berdiri, ia hanya duduk dalam perasaan sangat frustrasi.
Hingga tak berapa lama, Alvaro masuk dan melihat adiknya terduduk di lantai. Dia pun mengangkat Felicia dan membawanya ke atas ranjang.