Unduh Aplikasi
20% The Story of Dusk -Indonesia- / Chapter 33: KONFLIK

Bab 33: KONFLIK

"Kau tahu kenapa aku disini Tianyou." Tidak terdapat sikap bercanda ataupun ceria di dalam nada suara Xiao Jun seperti biasanya, hanya keseriusan dan keadaan yang mendesak.

Xiao Tianyou menyilangkan lengannya sambil memberikan tatapan yang tajam kepada kakaknya, ia tidak mengatakan apapun, tapi Xiao Jun tahu dalam seketika bahwa Xiao Tianyou tidak akan mundur. Ia menyadari sikap dari adiknya ini.

Semua hal hanya akan menjadi semakin buruk dari saat ini dan seterusnya, karena mereka berdua tidak ada yang rela untuk mengalah.

"Tianyou, kau tidak bisa bersamanya, jika kau sudah selesai dengannya, serahkan dia." Xiau Jun membalas tatapan tajam dari Xiao Tianyou dengan tenang.

Dengan mendengar kalimat Xiao Jun, kemarahan memanas di dalam diri Xiao Tianyou dan ia berteriak. "Perhatikan kalimatmu Jun!!"

Xiao Jun sedikit terkejut, tidak pernah sekali pun Xiao Tianyou memperlakukannya seperti saat ini. Sesuatu yang salah telah terjadi padanya. Seseorang sudah memanipulasinya.

"Tianyou, keinginanmu untuk bersamanya itu sangat bertentangan dengan rencana kita. Kau akan menghancurkan semuanya! Xiao Zi bisa mempergunakannya untuk melawan kita. Itu adalah hal terakhir yang kita butuhkan." Xiao Jun terus mencoba untuk menarik sedikit kesadaran dari adiknya.

Namun, Xiao Tianyou tidak menghiraukan kalimat dari Xiao Jun.

"Tinggalkan tempat ini sekarang Jun." Ia memperingati kakaknya dengan pelan sambil menggertakkan giginya.

"Aku akan pergi jika kau membunuhnya." Xiao Jun menyatakan dengan kasar. Itu adalah apa yang telah dikatakan dalam peraturan kerajaan. Wanita itu harus dihukum mati dan itu hanya akan benar untuk membunuhnya.

Wanita itu… Xiao Jun secara mental mencatat kenyataan ini.

Saat ketika Xiao Jun menyelesaikan kalimatnya, Xiao Tianyou sudah meluncur ke arah Xiao Jun dengan pedang berada di genggamannya, siap untuk memotong Xiao Jun.

Xiao Jun mengeluarkan pedangnya sendiri tepat waktu untuk menghalangi serangan Xiao Tianyou. Tidak ada kalimat yang mereka katakana ketika mereka saling menyerang dengan sengit.

Kedua saudara itu terlihat sangat tenang sambil menilai gerakan satu sama lain meskipun api seakan telah terbakar di dalam kedua mata mereka.

Tidak ada yang dapat mengatakan siapa yang berada di atas dalam pertarungan ini, karena kedua pria terlihat sangat ganas, namun di waktu yang bersamaan sangat diam agar tidak memberikan serangan yang fatal.

Suara benturan benda logam cukup memekakkan bersamaan dengan geraman marah mereka.

"Cukup!!!" Xiao Jun menggeram dan memutar pedangnya pada Xiao Tianyou untuk memaksanya menjatuhkan pedang, Xiao Tianyou melepaskan pedangnya namun menendang Xiao Jun tepat di dadanya.

Xiao Jun terpental beberapa meter ke belakang sebelum ia bisa berdiri dengan seimbang lagi.

"Tianyou, mereka melakukan sesuatu kepadamu!" Xiao Jun merasakan kemarahan yang meluap dari dalam dirinya, tapi itu bukan ditujukan untuk Xiao Tianyou.

Namun, Xiao Tianyou tetap diam dan hanya mengambil pedang yang telah ia jatuhkan sebelumnya dan memasukkannya kembali ke dalam sarung pedang. "Pergi Jun, aku akan menangani ini semua."

"Kau tidak tahu apa yang kau hadapi sekarang Tianyou." Xiao Jun mendengus. Dia merasa menderita.

"Aku akan menangani ini, kau harus pergi sekarang karena kau tidak seharusnya berada disini." Xiao Tianyou menjawab dengan dingin.

"Jangan berani-beraninya kau melakukan tindakan bodoh terhadapnya, aku tahu kau akan mencoba. Jika sesuatu terjadi padanya, aku tidak akan memaafkanmu Jun." Ia mengatakan kalimat itu dengan begitu saja, tapi itu sangat jelas bahwa ia sangat serius dengan apa yang ia katakan saat ini.

Xiao Tianyou memberikannya tatapan dari samping sebelum ia pergi, meninggalkan Xiao Jun yang masih tercengan dengan kalimatnya tadi.

Liu Wei yang sudah berdiri di sudut ruangan ketika pertarungan mereka terjadi, akhirnya menghampiri Tuannya ketika ia melihat Xiao Tianyou sudah pergi.

"Tuan, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Ia bertanya dengan sangat hati-hati. "Haruskah kita membuat rencana untuk menangkap wanita itu?"

Xiao Jun menghela napas dalam dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, mari kita pergi untuk sekarang." Xiao Jun memutar tubuhnya dan berjalan pergi.

Terdapat kemungkinan bahwa ia bisa menyingkirkan wanita itu dari Xiao Tianyou, tapi ia tidak menyukai ide bahwa ia akan menghadapi adiknya secara langsung. Pasti ada cara lain. Ia tidak bisa melakukan keputusan yang sembarangan dalam masalah ini.

"Aku akan kembali ke Ibu Kota." Xiao Jun berkata sambil naik ke atas kudanya dan menambahkan. "Kembalilah ke Greenhill dan katakan pada Guru untuk menemuiku."

Liu Wei menunduk dengan hormat saat ia menerima perintahnya.

***

Di Azura, di dalam ruang kerja Kaisar. Seorang pria tua dengan rambut yang berwarna putih sedang bersandar di sebuah jendela sambil menyeruput minumannya.

Ia terkekeh dengan mengerikan ketika ia mendengar kabar yang disampaikan oleh si pengirim pesan.

"Kerja yang sangat bagus, Luna…" Modama berkata dengan bangga.

"Anak perempuanmu sudah melakukannya dengan sangat indah." Xiao Zi memuji. "Wanita cantik dengan kemampuan seperti itu sungguh merupakan senjata yang sangat fatal."

Seorang pengirim pesan yang masih berlutut di lantai menambahkan, "Salah satu dari bawahanmu melihat Pangeran Xiao Jun di Xinghe, itu sepertinya Pangeran Xiao Jun menentang Pangeran Xiao Tianyou. Terjadi pertarungan di antara mereka."

Tentu saja kedatangan Xiao Jun yang mengunjungi Xinghe tidak mungkin tidak diketahui oleh bawahan para Kaisar.

Xiao Zi tertawa dengan sangat puas ketika ia mendengar kabar ini. "Bagus. Bagus!!! Biarkan kedua kakak beradik itu saling membunuh! Itu akan berakhir baik untuk mereka! Aku tidak perlu mengotori tanganku!"

Erangan Kaisar bergema melalui dinding dari ruang kerja itu, memberikan rasa dingin kepada orang-orang yang ada di dalam ruangan.

"Apa yang akan kau lakukan mengenai masalah Xiao Jun?" Modama terkekeh, Xiao Jun membuat pergerakan yang sembarangan. Ia menunjukkan dirinya berada di Xinghe ketika seharusnya ia dikurung di dalam rumahnya.

"Ya…" Xiao Zi mengusap dagunya, berpikir. "Aku akan menutup mataku mengenai masalah ini. Itu tidak menyenangkan untuk menghabisinya hanya karena masalah ini. Aku ingin anak nakal itu mati di tangan adiknya, jadi alharhum kakakku akan menyumpahiku lebih lagi." Bibir Xiao Zi membentuk senyuman yang mengerikan.

"Kau bisa menahan tindakan yang akan dilakukan Xiao Jun terhadap saudaranya."

"Hmm.. aku akan membuatnya menderita terlebih dahulu sebelum aku menghabisinya." Xiao Zi bergumam. "Panggil kembali Xiao Tianyou ke Ibu Kota sekarang." Ia memberikan perintah kepada seorang pria kasim yang berdiri dengan diam di dikat pintu.

"Baik, Yang Mulia." Orang kasim itu menundukkan kepalanya saat ia menerima perintah dan berjalan pergi dari ruangan.

"Keponakanku tersayang tidak akan selamat dari hal ini…" Xiao Jun berbisik pada dirinya sendiri saat sedang memikirkan rencana mengerikan di dalam benaknya.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C33
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk