Bab 24: SITUASI SULIT XIAO JUN

Di sisi lain di Ibu Kota, Xiao Jun masih terbangun walaupun ia tidak bisa tidur sepanjang malam tadi. Pikirannya dipenuhi dengan masalah yang terjadi di Kerajaan Xinghe, terlebih lagi sekarang ini Wang Yu sedang memancing Ye Xiu untuk datang ke wilayah kekuasaan Kerajaan Xinghe. Ia telah menginformasikan Ye Bai mengenai hal ini dan ia berharap Ye Bai tidak terlalu terlambat untuk datang.

Qinaru memasuki ruangan penyelidikan Xiao Jun, perlahan berjalan hingga sampai ke sebelahnya. Ia mengangkat tangannya untuk menyentuh lengan bagian atas Xiao Jun untuk mendapatkan perhatiannya. "Kau telah terbangun sepanjang malam. Kau harus beristirahat sebentar." Qianru berkata dengan nada suara yang penuh dengan perhatian.

"Aku akan baik-baik saja." Xiao Jun tersenyum untuk meyakinkan Qianru.

"Aku sangat khawatir denganmu. Jun bisakah kau beritahu aku apa yang terjadi?" Qianru bertanya dengan penuh harap, ia ingin menjadi seorang istri bagi Xiao Jun, tidak hanya namanya tapi juga untuk berbagi masalah bersamanya.

"Kau tidak perlu khawatir, tidak akan terjadi apapun." Xiao Jun mundur, menghindari Qianru secara halus.

Lagi, Qianru tidak bisa menahannya dan lagi-lagi ia menghindari Qianru. "Kenapa kau tidak mau memimpin pasukan untuk menaklukan Kerajaan Xinghe?" Ia menggumamkan pertanyaannya.

Matahari telah terbit dan sudah bersinah sangat terang menerangi ruangan saat seberkas cahaya menyinari wajah pucat Qianru.

Melihat Xiao Jun yang sedang berada dalam masalah dan tidak tidur sepanjang malam, bagaiamana bisa Qianru menikmati waktu tidurnya juga? Qianru bukanlah seorang yang terlalu diam dan tidak mengerti aliran politik di Istana atau berita apapun yang tersebar di seitar Kota, ia cukup mengetahui informasi-informasi itu dan telah terbiasa dengan semua ini sejak ia masih kecil. Ia tahu bahwa suaminya sedang berada di dalam keadaan yang sulit kali ini.

Xiao Jun duduk di sofa dengan mata tertutup ketika Qianru menghampirinya dan memijat bahunya yang kaku dari belakang. Namun, Xiao Jun menangkap lengan Qianru. "Ini masih pagi sekali, kenapa kau tidak beristirahat sebentar?" Xiao Jun bertanya kepada Qianru dengan lembut.

"Jun, tidak bisakah kau berhenti menyingkirkanku? Tidak bisakah kau menerimaku?" suaranya sangat pelan ketika berbicara, hampir terdengar seperti berbisik.

Xiao Jun berdiri tan mengulurkan kedua lengannya untuk memeluk Qianru, ia mangusap punggung Qianru dengan lembut untuk mengurangi perasaan gelisahnya.

"Aku tidak menyingkirkanmu, Qianru. Aku hanya belum siap untuk menerimamu."

"Karena gadis itu? Gadis yang bernama Riana?" Qianru membungkam isakan tangisnya di dada Xiao Jun.

Itu membutuhkan waktu beberapa saat bagi Xiao Jun untuk menjawab pertanyaan Qianru. Tapi, pada akhirnya… "Ya, karena dia."

"Tidak bisakah aku mencoba?" Qianru mengangkat wajah kecilnya dan menatap tepat ke kedua mata suaminya. "Bisakah aku mencoba untuk memenangkan hatimu?"

Xiao Jun terkekeh karena mendengar pertanyaan dari Qianru. "Biarkan aku yang mencoba, ya? Aku menikah denganmu dengan tujuan lain, jadi biarkan aku saja yang mencobanya."

Qianru tidak menjawab, tapi hanya mengeratkan pelukannya di pinggang Xiao Jun. Ia sangat mencintai Xiao Jun dengan sangat tulus.

Ketika saat itu, ketukan pelan terdengar dari pintu dan membuat Qianru melepaskan pelukannya dari Xiao Jun. Xiao Jun mengusap pipi Qianru sambil berkata, "Kembalilah untuk sekarang."

Dengan enggan, Qianru mengangguk dan berjalan pergi dari ruangan itu.

Di luar, ia melihat Liu Wei sudah menunggu di ambang pintu dan membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat kepada Qianru ketika ia melewatinya. Qianru tersenyum dan sedikit mengangguk.

Lui Wei masuk ke dalam ruangan dan berlutut tepat di hadapan Xiao Jun dan hanya berdiri ketika Tuannya telah mempersilahkan.

"Panti Asuhan itu telah dihancurkan dan Ye Bai kehilangan istri dan juga anaknya. Tapi, Tuan Ye Xiu baik-baik saja." Liu Wei memberikan laporan.

Karena mendengar berita itu, Xiao Jun menyipitkan kedua matanya. Itu bukanlah kabar yang baik, walaupun ia merasa sedikit lega ketika mengetahui bahwa Gurunya baik-baik saja.

Masalah yang berada di Kerajaan Xinghe telah mencapai ke titik ini dan tidak ada jalan untuk kembali. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan adalah untuk mengubah seluruh rencananya dan memulai untuk mengatur rencana cadangannya.

"Kita akan pergi. Bawa 2 orang lagi bersama kita." Xiao Jun membertahukan Liu Wei.

Terlihat ekspresi kebingungan di wajah Liu Wei. "Tapi, Tuan kau saat ini sedang tidak diperbolehkan untuk pergi ke luar kota..." Ia mengatakan itu dengan hati-hati.

Xiao Jun tidak menghiraukan pertanyaannya dan hanya terkekeh. "Kita akan pergi untuk menemui adik tersayangku, sudah lama sejak terakhir kali aku melihatnya dan aku merindukannya sekarang."

Jawaban Tuannya yang tidak berhubungan dengan pertanyaannya membuat Liu Wei tahu bahwa ia tidak seharusnya menanyakan pertanyaan itu, maka dengan serius ia menjawab. "Bawahanmu ini akan mematuhinya."

Setelah Liu Wei telah pergi, Xiao Jun berjalan keluar dari ruang penyelidikannya menuju halaman Qianru. Pada saat ia datang, semua pelayan wanita yang melihatnya memberikan salam hormat dan beberapa dari pelayan itu memberitahukan Nyonya mereka mengenai kunjungan Tuan Xiao Jun.

Perasaan Qianru bercampur aduk ketika ia mendengar berita itu, ia merasa bingung kenapa Xiao Jun datang, tapi juga merasa bersemangat karena sangat jarang bagi Xiao Jun untuk datang mengunjunginya.

Ketika Xiao Jun melangkah masuk ke kamarnya, semua pelayan yang ada disana permisi untuk pergi.

Qianru berdiri disana seperti seorang istri yang sopan sambil tersenyum kepada Xiao Jun ketika ia mengahampirinya. "Qianru, kembali ke rumahmu secara diam-diam dan katakana pada ayahmu untuk memperhatikan setiap gerakan dari Kaisar dan beritahu juga bahwa kejadian besar akan terjadi segera. Dia harus mempersiapkan diri dan orang-orang kita."

Ayah Qianru adalah orang yang paling dipercaya oleh Xiao Zhong, ketika ayah Xiao Jun masih berada di takhtanya dan masih menunjukkan kesetiaannya kepada anak dari Xiao Zhong. Itu adalah salah satu dari kasus-kasus kenapa Xiao Jun memilih Qianru sebagai istrinya, namun alasan yang paling utama kenapa Qianru harus mengalami kejadian hina itu di masa lalu.

Xiao Jun tidak pernah memandang rendah Qianru karena hal itu, bagaimanapun dirinya sendiri lah yang patut disalahkan, karena ia membiarkan hal mengerikan itu menimpa Qianru. Ia menyalahkan dirinya sendiri untuk itu dan untuk ketidak mampuannya membalas cinta Qianru karena Riana. Hatinya masih menginginkan adik tingkatnya itu.

Selain itu, demi tradisi lama dari Kerajaan Azura, yang mengatakan; setiap keluarga kerajaan, bebas untuk menikahi seseorang yang berasal dari rakyat dengan status rendah, namun ia tidak bisa menaiki takhtanya.

Demi pembalasan dendam dan kematian yang tidak adil dari orang tuanya, ia telah melepaskan keinginannya sendiri.

Di sisi lain, perasaan gelisah muncul di hati Qianru saat ia menatap ke arah suaminya. "Kemana kau akan pergi? Apa yang akan terjadi?" Qianru bertanya hampir seperti berbisik, terlalu takut untuk mendengar jawabannya.

"Qianru, aku serius ketika aku berkata bahwa aku akan mencoba untuk menerimamu." Xiao Jun mengusap kedua pipi Qianru saat merasakan kegelisahan wanita ini. "Posisiku sekarang sedang berada di dalam bahaya. Itu akan melibatkan kau dalam beberapa cara dan itu adalah hal terakhir yang aku inginkan terjadi padamu."

"Kau akan kembali, kan?"

Xiao Jun mengecup dahi Qianru dengan lembut. "Aku akan menjemputmu ketika aku kembali."

komentar 0 komentar

Pilih

KIRIM HADIAH

Load failed, please RETRY