Unduh Aplikasi
21.42% Winona, Ibu Tiri Idaman, atau Janda Pujaan? / Chapter 90: Menunggu di Jendela

Bab 90: Menunggu di Jendela

Di ruangannya, Pak Luhut menundukkan kepalanya dan meletakkan stetoskopnya. Dia melirik Tito yang masih merapikan pakaiannya. Mereka sudah saling kenal selama lebih dari 20 tahun. Dia tahu Tito dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Apa pun yang terjadi, Tito selalu mempertahankan penampilannya yang elegan dan arogan. Pak Luhut tidak pernah melihatnya dalam keadaan cemas.

"Bagaimana jika aku benar-benar meminjam peralatan tersebut?" Pak Luhut dengan sengaja bertanya seperti itu, meskipun agak tidak mungkin.

Pertama, akan ada kesulitan saat pengiriman, dan rumah sakit di ibukota pasti juga butuh untuk melakukan operasi. Pak Luhut tidak tahu berapa banyak orang di seluruh negeri yang pergi ke dokter. Mereka semua sakit. Dalam menghadapi kematian, tidak ada yang lebih penting, dan rumah sakit juga harus mempertimbangkan.

Tito mengenakan mantelnya, "Paman adalah dokterku. Paman lebih tahu dari aku tentang ini." Dia tersenyum.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C90
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk