Bab 217: 217

Emosi Alex sudah tidak terkontrol lagi saat Budi semakin menganggap kalau ia sok-sokan berkuasa lah, blagu lah, dan masih banyak kata lagi yang Budi ucapkan.

"Lo lama-lama gak bisa di diemin ya!" ujar Alex. "Mau nyari ribut elo sama gue, hah?" sentak Alex.

Cowok itu mulai menarik kerah baju Budi. Baru aja ia ingin memukul cowok itu pergelangan tanganya di cekal oleh Wahyu.

"Lepasin tangan gue Yu," ujar Alex.

"Lo gak boleh gegabah Brow. Ingat ini di sekolah," sahut Wahyu.

"Ayo pukul, gue gak takut sama sekali!" tantang Budi.

"Ada masalah apa lo sama gue?" tanya Alex.

Karena perasaan Alex tidak pernah sekali pun mencari gara-gara sama cowok itu. Bahkan bisa di bilang kalau mereka itu tidak saling kenal.

"Urusan kota belum kelar, gue tunggu pulang sekolah di Taman belakang sekolah. Harusnya kalau lo jentelman lo gak takut!" ujar Budi.

"Oke! Denger baik-baik ya gue sama sekali gak pernah takut sama elo!" ujarnya.

"Lo jangan gila deh Lex," tukas Wahyu.