Robin memasuki sebuah minimarket dengan agak sempoyongan. Ia menggerutu dalam hati. Mengapa minimarket itu sangat jauh dari rumah persembunyian? Mengendarai motor dalam kondisi sangat mengantuk adalah pekerjaan yang cukup sulit. Dia harus benar-benar harus menjaga konsentrasi.
Wig model bob dan kacamata besar Robin langsung menarik perhatian pengunjung dan pekerja minimarket. Namun, ia tak peduli. Pria itu fokus menuju ke lemari pendingin untuk mengambil minuman energi, dan mungkin nanti ke rak makanan kecil untuk orang-orang di rumah. Kantuknya sudah begitu berat.
Ketika akan membuka lemari pendingin, ponselnya berdering. Ada telepon dari Etria. Robin menarik napas lega, berarti bidadarinya itu sudah sadar. Akan tetapi, mengangkat telepon itu berarti akan mendengar omelan panjang. Dia sudah akan mematikan panggilan itu, hanya saja hatinya merasa kasihan kepada sang bidadari yang sudah mengalami banyak hal buruk. Pasti hati Etria semakin sakit kalau merasa tidak diperhatikan.
Nama Rebecca terinspirasi dari temanku yang menamai benda-benda yang dimilikinya. Udah lupa nama-namanya, cuma Rebecca yang berkesan. Kalau nggak salah itu nama komputernya.