"Nyonya, silahkan makan dan minum obat," ucapnya.
"Maaf, tapi kau siapa? Olin dimana? Hah? Olin!" pekik Naura karena teringat Olin yang sudah terkapar saat terakhir kali di lihat oleh matanya.
"Nyonya tidak perlu khawatir karena Olin baik-baik saja. Olin sedang memulihkan kondisinya jadi untuk sementara, aku yang akan melayani Nyonya. Aku Juliet," jelasnya.
"Terimakasih! Kau boleh pergi."
Naura menghela nafasnya. Kejadian demi kejadian semakin mengganjal di hatinya. Dunia yang di masukinya, sama sekali tidak bisa di mengerti.
Wushhh... Wushhhh...
Angin berhembus,menerpa dan mengelus lembut kulit Naura yang penuh dengan luka dan memar.
"Aku terluka berulang kali. Tubuhku sembuh dan terluka lagi. Untung saja, jaman modern sekarang memiliki obat untuk menghilangkan bekas luka. Kalau tidak, mungkin aku akan menjadi wanita berkulit buruk" gumam Naura.
Makanan dan obat hanya menjadi tontonan Naura. Nafsu makan sama sekali tidak menghampirinya.