Properti yang tenang itu indah. Ada pohon-pohon dewasa yang mulai dipenuhi kuncup-kuncup musim semi, dan aku bisa mendengar kicauan burung camar yang samar entah dari mana. Udara asin memenuhi lubang hidungku, dan aku menghirupnya dalam-dalam. Pada saat Aku mengitari sisi rumah untuk melihat pemandangan laut, sisa ketegangan Aku hilang di lingkungan yang damai.
Pemandangan di belakang rumah itu spektakuler. Bannister kayu abu-abu yang lapuk menunjukkan serangkaian tangga menuju pantai di ujung halaman, dan bangku yang dalam bertengger di antara semak-semak di sebelahnya. Aku mendekati bangku itu dan mengambil tempat duduk. Ombaknya berwarna abu-abu hijau buram, tapi tenang dan stabil, meski sudah malam. Pantai itu setengah basah menuju tepi air, yang menunjukkan bahwa air pasang sedang bergerak keluar, dan Aku bertanya-tanya seberapa jauh ia akan pergi sebelum kembali merangkak kembali ke pantai.