Bukannya aku keberatan, karena itulah keahlianku.
"Ya, aku akan ke sana beberapa saat lagi," kataku sambil melambaikan tangan ke taksi.
"Jangan terlambat," desak Chase. "Akan sulit untuk meyakinkan Bomber untuk menandatanganikertas jika Aku tidak bisa bicara."
Aku tertawa kecil saat itu. "Kamu akan baik-baik saja. Sampai jumpa sebentar lagi."
Aku menutup telepon dan secara otomatis memeriksa untuk melihat apakah Andrian telah mencoba menelepon Aku atau mengirim SMS.
Tapi tetap tidak ada apa-apa.
"Fuck," gumamku saat aku menaruh telepon pergi dan masuk ke taksi yang berhenti di pinggir jalan. Aku berada di kantor dalam hitungan menit. Tomás sedang menungguku, kopi di tangan. Dia mengambil mantelku sebelum memberikanku sebuah map.