"Mmmppfftt, bisakah gua untuk mencium aroma kopi?" Aku berbalik ke arah suara Rain yang mengantuk. Dia Berdiri di sisi berlawanan dari dapur hanya mengenakan celana dalamnya, dia merentangkan tangan di atas kepalanya. Dia tampak benar-benar tampan di siang hari dan aku menemukan diriku dalam diri Rain saat menatapnya.
"Radit?"
Namaku di sebut Rain hingga mengejutkan aku dan aku berkedip beberapa kali, memaksa pandangan menjauh dari penisku yang mulai mengeras lalu menatap melalui celana pendeknya yang nyaman. "Hah, apa?"
"Kopi?"
"Oh ya, maaf." Gumamku, dengan enggan mengalihkan pandanganku dari tubuh Rain agar aku bisa menuangkannya secangkir kopi.
Dia mendekatiku, melingkarkan lengannya di pinggangku dan memasukkan kemaluannya ke pantatku. Tidak secara harfiah tentu saja, tapi itu cukup membuatku gila. Saat itulah aku memutuskan untuk memberikan sedikit lagi gaji untuk Bob dan membiarkan dia mengelola sendiri lagi Klub hari ini. Satu hari lagi tidak akan membunuhnya.
Selamat membaca teman-teman.....