Andrea sedang membersihkan kamarnya dengan vacum cleaner. Ia sudah tidak perlu tenaga ART lagi karena sekarang perkuliahan dilakukan secara daring. Ia tidak tahu jika sang mama masih memperhatikan semua hal yang dilakukannya karena setahunya sang mama masih tidur. Ia pun melanjutkan sampai mencuci baju dan menyetrika beberapa helai yang sudah kering hingga menyiapkan sarapan yang hanya berupa sandwich dan segelas susu.
"Wah sudah siap menjadi istri rupanya putri kesayangan mama ini," seru Dania saat Andrea sedang menyiapkan susu.
"Mama!" jerit tertahan Andrea yang hampir saja menjatuhkan susunya.
"Mama lapar," wanita paruh baya itu tampak acuh dan segera duduk untuk menikmati sarapannya. "Kapan sahabatmu akan datang?" tanyanya lagi.
"Dia tidak akan kemari karena tahu ada mama," jawab Andrea membuat Diana mengernyit heran.
"Suruh Reyma kemari. Jadi ada alasan kau mengajaknya kemari juga," bukan Diana namanya jika bisa di bantah.