Andry terdiam saat namanya disebut oleh Berli, rasa-rasanya dia tidak pernah bertemu dengan perempuan ini.
Tapi ketika Alan menghampiri Berli ,dia langsung menatap Alan dan menegakan tubuh Berli.
"Terimakasih karena kamu membantunya"
Andry mengangguk "hanya kebetulan, tapi dia?"
"Ah, dia Berli, dia calon istriku"
Andry kembali menatap wajah Berli yang terlihat sedang tersenyum padanya.
"kamu mengenal ku?"
"Ah itu" Berli terlihat malu-malu saat Andry mengajaknya bicara. Alan yang melihat pipi Berli bersemu merasakan hatinya tidak nyaman.
"Kamu benar-benar mengenal Andry?"
Berli mengangguk, kemudian menggeleng secara tiba – tiba.
"mungkin kamu lupa denganku, tapi .. dulu kita pernah satu sekolah"
"Benarkah?"
Berli tersenyum dan mengangguk antusias.
"Kapan kamu satu sekolah dengannya?" Entah kenapa Alan yang awalnya malas dengan Berli menjadi tertarik dengan percakapan mereka.