"Oh, pengirim manga BL?"
"S-Siapa yang BL! Bah, maksudku siapa yang kau maksud?! Ah ah ah..."
Plash, Plash, Plash...
Yuuki tiba-tiba diserang oleh cambuk Twintail yang langka!
Sejujurnya itu agak aneh untuk membuat rambutnya menjadi cambuk, dan itu masih rambut pirang yang indah...
Memikirkan Jeanne dan Gabriel yang menghabiskan lusinan sampo hanya untuk rambut panjang mereka, lalu menatap ke Golden Retriever ini ..
Pemikiran wanita memang sarang Abbys!
Dalam dan tidak terduga.
"Oke, Oke, jangan bermain lagi. Sawamura-san, kenapa kau kesini? Bukankah sekarang masih waktunya kelas...Tte, sekarang tidak akan ada jam kelas kan."
Eriri yang akhirnya mendengar kata-kata manusia mendengus dan melipat kedua tangannya di depan bandara miliknya.
Tidak, itu mungkin langsung ke tulang? Bandara masih terlalu baik...
"Dimana kau melihat?!"
"Hah? Bukankah sudah jelas aku melihatmu? Lihat ini, bola mataku melihatmu!"
Menggunakan jari-jarinya untuk menyoroti, matanya juga tidak lupa untuk dilebarkan seolah-olah Yuuki ingin menjadi Gilles di FZ.
Eriri mundur selangkah karena ini, lalu dia berkata: "Itu masalah semalam!"
"Ssttt..."
Yuuki langsung menutup mulut gadis sialan ini!
Kata-katanya akan membuat masalah! Coba pikirkan, apa maksudnya masalah semalam itu?!
Jika ada seseorang yang lewat, apalagi wanita, bukankah dia akan ditatap seolah dia lebih rendah dari cacing?
Jadi Yuuki langsung berkata, "Aku tahu, minta maaf bukan? Ayo pergi dulu, banyak mata-mata FFF disekitar!"
"Mmmmmm!"
Eriri tiba-tiba berteriak dan menggigit tangan Yuuki, dan itu membuat Yuuki melepaskan tangannya dan melototi Eriri disana!
Untungnya dia orang yang sabar terutama pada wanita cantik...
Akhirnya keduanya pergi ke gedung sekolah lama lantai dua dimana disana ruangan khusus Yuuki berada.
Membuka pintunya, Yuuki terkejut karena itu tidak terkunci?
"Ahhh, akhirnya kau datang!"
".... Seharusnya aku sudah menduganya. Jadi Janne, dari mana kau dapat kunci ruangan ini?"
Janne yang duduk di karpet lembut disana hanya menyandarkan pipinya ke meja malas dan berkata: "Darimana? Aku mencurinya saat kau tidur di rumah."
"....Sudah kuduga, Jarvis, apakah kau juga ada dibelakang semua ini?"
<Sir, Nona Janne adalah Teman>
"Ugh, lupakan. Lain kali aku akan mengubah programmu mengenai maksud «Teman» ini."
Yuuki akhirnya masuk saat Jarvis menjawab ini, lalu disana dia terkejut kalau Mordred dan Leah sudah ada disana bermain di ruangan kedua.
Melihat dua gadis ini, sudut mulut remaja itu berkedut, dan dia memutuskan untuk pergi ke ruangan ketiga.
"Hisss...."
Ada satu godaan besar yang tidur di kasur ruangan ketiga, dan godaan disana sangatlah besar!
Yuuki menarik nafas dalam-dalam dan diam-diam dia mengangkat kepalanya ke atas sambil mencubit hidungnya karena dia merasa ada sesuatu yang hangat akan keluar dari sana.
"Warna hitam, Utaha-senpai, ternyata sangat berani!"
Meskipun dia terbiasa jika itu adalah pakaian dalam wanita-wanita di rumah, tapi jika itu dari wanita lain dan masih wanita cantik besar...
Yuuki ingin mengatakan dia tidak tahan!
Terutama pemandangan tersembunyi dibawah rok pendek itu, Hmm...Merangsang!
Remaja itu akhirnya memutuskan untuk pergi, tapi ternyata disana, Utaha-senpai tiba-tiba membuka satu matanya dan tertawa diam-diam disana.
Meskipun ada berkas warna merah di pipinya sekarang~
"Ada apa denganmu?" Eriri bertanya dengan aneh.
Yuuki juga duduk di karpet dan menarik tisu, merobeknya menjadi dua, memelintir menjadi bentuk memanjang dan memasangnya ke hidungnya.
Setelah itu dia berkata, "Aku melihat putri duyung terdampar."
" ??? "
Eriri kebingungan, tapi Janne yang tahu ada Utaha-senpai yang tidur di ruangan ketiga hanya mendengus.
Tapi pada akhirnya dia tidak mengatakan apapun dan terus membaca manga yang ada di tangannya.
Eriri sendiri menatap Yuuki dan berkata, "Lalu, untuk masalah itu, aku...minta maaf!"
Yuuki menyandarkan dirinya ke sofa dibelakangnya dan berkata, "Yah..Kurasa itu memang tulus. Meskipun mataku terluka karena lukisanmu."
"Uuu...Jangan ingatkan lagi."
"Baiklah, baiklah, tapi lukisanmu memang bagus. Kenapa kau tidak mencoba membuat manga sendiri ketimbang memasuki kamp Doujin?"
"Meskipun kau menggambar Doujin beberapa komik dengan sangat bagus, tapi itu tidak akan berpengaruh di hadapan para mangaka asli oke?"
"Oke, coba begini....Kau ingin terkenal? Kau ingin karyamu diakui lebih jauh?"
"Tapi masalahnya, jika kau hanya terus mencampurkan hasilmu ke fandom milikmu sendiri.... hasilnya, reputasimu hanya akan ada lingkungan komunitasmu itu saja!
"Bahkan jika karyamu menjadi lebih baik dan lebih baik lagi...lalu apa lagi?"
"Aku...." Eriri memiliki wajah memerah mendengarnya, dan dia berkata dengan malu: "Aku tidak punya ide plotnya."
"...."
Yuuki terdiam dan akhirnya dia menghela nafas lalu dia menjentikkan jarinya ke dahi Eriri.
"Jadi bisa kukatakan, bakatmu hanya ada di melukis? Kau sudah tahu ini, tapi masih mengambil jalan ini?"
"Ayolah kawan...Kenapa kau tidak mencoba masuk ke suatu perusahaan animasi atau apapun, dan masuklah ke bagian desainer mereka!"
"Kau ingat Eromanga-sensei? Lukisannya lebih buruk darimu, dia bahkan tidak bisa mengambar oppai besar."
Yuuki: "Ehem! Itu kebenaran, dia tidak bisa menggambar oppai besar !!!"
"Aku sudah mendengarnya dan jangan ulangi dengan suara yang lebih keras!" Janne mengatakan ini dengan kesal.
Yuuki tertawa malu, lagipula Flat is Jutice, Medium is Premium, dan Oppai is Truth!
Ehem! Sialan, melenceng lagi~
"Kembali ke pokok masalah lagi, sekarang aku bertanya, kenapa dia terkenal melebihi dirimu, kenapa?"
Eriri mencoba membuka mulutnya dan hanya mengatakan satu kalimat, "Dia, bekerja sama dengan pembuat, jalan cerita?"
"Benar!" Yuuki langsung tersenyum dan menggosok kepala kecil Eriri tanpa sadar.
Eriri merasa malu dengan kelakuan ini, tapi perasaan pembunuhan halus ini benar-benar nyaman~
Haha, Yuuki benar-benar melatih kemampuannya ini ke tingkat yang legendaris!
Ana, Ram dan Rem, Jeanne dan Janne, ditambah Euphemia...
Ini adalah ladang exp untuk meningkatkan kemampuan elusan rambutnya!
Disebut "Legendary Killer"~
"Lalu, Hayama-kun, aku sebenarnya harus bekerja sama dengan para novelis seperti Kasumigaoka Utaha si sapi itu?!"
"Ehem!"
Janne yang ada disana langsung memiliki senyuman "cemerlang" disana sambil melipat kedua tangannya di dada untuk memperbesar sesuatu disana!
Lagipula, milik Utaha-senpai dibanding milik Janne, itu sebelas dua belas!
Jadi artinya, dia juga sapi?!
Eriri tahu dia telah menginjak ladang ranjau dan dia hanya bisa menggaruk rambutnya dengan malu.
Di sisi lain, Yuuki tertawa dan langsung berdiri menuju salah satu komputer di ruangan kerja.
"Kemarilah, akan kutunjukkan."
Eriri segera mengikuti, dia tidak mau berada di medan perang itu!
Kali ini dia tahu, front Oppaiers adalah grup paling menakutkan!
Eriri: "A-Apa yang ingin kau lakukan?"
Melihat Eriri bertanya dengan gugup, Yuuki yang sudah duduk di kursi komputer hanya tertawa dan menunjuk padanya menggunakan jarinya.
"Kau adalah pelukis, dan aku adalah novelis! Masih perlu aku jelaskan?"
"Tunggu! Kau, Hayama-kun, kau novelis? Novel apa yang sudah kau tulis?!" Eriri benar-benar terkejut dengan ini!
Yuuki memutar kursinya dan berkata, "Aku terlalu malas mengucapkan nama novel yang sudah kutulis....Ingat saja nama penaku, Ghost Shadow."
"Ghost, Ghost Shadow?!"
Yuuki: "Ya, Ghost Shadow....Jadi Kashiwagi-sensei, ditambah aku, Ghost Shadow....Menurutmu ledakan apa yang akan ada di masyarakat?"
Yuuki tertawa nakal melihat wajah melongo Eriri disamping.
Pada akhirnya Yuuki menunjuk ke kursi disana dan berkata: "Sekarang duduklah dengan tenang disana...Ah, bawa saja kursi itu kesisiku."
Eriri mengikuti perintah, lalu duduk disamping Yuuki dan bertanya: "Apa yang akan kau tunjukkan?"
"Aku akan memperlihatkanmu sebuah aplikasi khusus untuk meningkatkan keterampilan melukismu, dan akan kutunjukkan sebuah karya unikku padamu!"
"Bersiaplah! Buka matamu lebar-lebar, ini akan menjadi penyajian terbaik dari salah satu "Three Legendary Manga of the World"...!!!"
Eriri: "....Puih, membual."