Evan hampir saja kalap. Rasanya dia tidak akan bisa mengontrol Luci, rasanya dia akan kehilangan Luci pada akhirnya. Jiwa Evan memberontak, dan dia ingin menarik Luci, menghempaskannya di atas ranjang dan mengambil mahkota gadis itu. Hanya agar Luci tidak lari darinya.
Akan tetapi semua itu terbuyarkan setelah kepala pelayan mendekat dan menegur mereka berdua. Evan tau bahwa jika dia tidak menahan diri, maka Nyonya Besar hanya akan memberikan penghalang yang besar di antara mereka berdua. Apalagi setelah perubahan suasana hati milik neneknya itu.
Masalah lainnya adalah ada meeting yang harus Evan hadiri. Dia jauh-jauh pergi ke pondok itu hanya ingin menemui Luci, memberikan protes kepada gadis itu yang tidak menghargai kerinduan tak tertahan yang mencekik leher Evan.
Evan akhirnya mundur, dan melepaskan tubuh Luci yang ketakutan. Akan tetapi sebelum CEO itu benar-benar pergi, dia sempat membasahi bibir Luci dengan ciuman kasar dan mendalam miliknya.