Mata Luci seperti ingin memandangi Evan tanpa henti, demi menemukan sebab dari sikap anehnya akhir-akhir ini. Apalagi dengan CEO itu yang terus dan tanpa henti menciumi bibir Luci, meskipun larangan keras sudah muncul dari pihak Nyonya Besar.
'Mungkin dia hanya ingin menguatkan peran saja,' batin gadis itu yang berusaha keras meyakinkan diri. Tepat ketika roda mobil keluar dari gerbang utama di mana sebelumnya beberapa mobil pengawal sudah mendahului, ponsel milik Luci bergetar.
Gadis itu segera memeriksanya. Ada pesan dari Teddy. "Sudah berangkat?" tanyanya.
Luci menjawab dengan segera, "Sudah. Baru saja keluar dari gerbang." Luci menoleh ke belakang sebentar dan mendapati mobil lain mengiringinya. Di dalamnya juga berada beberapa pengawal suruhan dari Nyonya Besar untuk menjaga Luci. "Kau sendiri bagaimana?"
"Baru selesai mengunci pintu. Sekarang menuju ke mobil. Jadi kita nanti bertemu di mana?" jawab Teddy.