Nathan tersenyum setelah mendapatkan tamparan dari ayahnya Dinda. Meski ia sendiri tak tahu kenapa bisa sampai Ayah Dinda semarah itu, tapi dia cukup paham, sebagai seorang Ayah yang memiliki anak perempuan, bukankah merupakan hal yang wajar jika dia takut putrinya disakiti oleh orang lain?
"Om, sepertinya Om salah paham, deh," kata Nathan. Mencoba membujuk Ayah Dinda, dia mau meraih lengan Ayah Dinda, tapi langsung ditepis dengan kasar.
"Halah, tidak usah kamu pegang-pegang saya! Silakan keluar dari rumah ini, dan jangan pernah dekati anak saya! Jangan pernah berpikir karena kami dari keluarga tidak mampu lantas kalian menjadikan putri saya perempuan murahan—"