Baim seperti ini, ketika dia berciuman, dia tidak membiarkan Dian bingung. Dian bisa merasa seolah dia tersesat dalam ciumannya, tetapi harus jelas siapa yang menciumnya!
Siapa yang membuatnya tersesat!
Siapa itu ... yang membuatnya tidak bisa menangkis!
Setelah pulih, Dian mendorong dada Baim dengan kuat dengan tangannya. Sayang sekali kekuatannya terlalu kecil, dan dia hanya seperti melemparkan kerikil ke arah Baim.
Bagi Baim, kekuatan ini bisa diabaikan. Di akhir perjuangan, Dian hanya bisa menjadi tidak berdaya dan membiarkan Baim melakukan apa yang dia suka! Perlawanan Dian seolah sia-sia belaka, dan Baim masih bisa melakukan apapun yang diinginkan olehnya. Dia terus mencium dan mengecup Dian, setengah mengabaikan perlawanan wanita itu.