Benarkah jika cinta membuat orang bisa berubah sikap seratus delapan puluh derajat? Usaha untuk terlihat baik dan sesempurna mungkin, apakah cinta memang menuntut itu semua? Memang berada di posisi sulit untuk di katakan cinta yang tulus tanpa memandang keburukan, nyatanya kenyamanan masih menjadi yang terpenting. Nyaman dalam segala sikap yang di harapkan pasangan masing-masing. Apakah itu buruk? Tidak juga, bukankah setiap orang berhak menempati sikap sesuai dengan kriterianya sendiri? Perubahan memang terkadang perlu di lakukan, atas kesadaran sendiri atau pun ajakan hati yang terketuk.
Jika di katakan tak terima apa adanya, apakah masih pantas untuk di katakan cinta sejati? Yang menjadi jawaban pembenaran adalah langkah penyesuaian. Kesepakatan yang tercetus sejak hubungan di mulai. Tergantung bagaimana keseriusan dari kedua belah pihak untuk menjalani cinta dalam versi mereka. Yang terpenting, jika keduanya masih berada di jalan yang sama untuk menggapai bahagia.