Aku Tertawa kencang saat dia merasa kelelahan dengan apa yang aku perintahkan, bagaimana tidak? saat dia sudah mau membuatku telanjang, aku menarik rambutnya dan berlari keluar pintu. aku tidak mau bercinta dengannya, lebih tepatnya. Aku tidak mau buru-buru melakukan hal itu. Aku hanya ingin melakukan semuanya setelah aku yakin saja, tadi aku tidak terlalu yakin. Hanya penasaran, tapi sialnya dia malah tau apa yang aku lakukan.
Aku duduk di salah satu bangku, menatap televisi dengan malas. Tak lama Lucifer datang, membawakan Segelas coklat hangat. Dia memberikan padaku, tapi aku menolaknya. aku mau merajuk, iya.. karena dia berani sekali menguping pembicaraan antara aku dan temanku. dia tidak sopan.
"kau marah padaku? padahal harusnya aku yang marah." Katanya pelan.