"Kau mau kemana?"
Nathan yang tengah jalan hilir mudik, membuat Jevin yang melihatnya melalui celah ekor mata sedikit merasa terganggu. Terlebih dengan gerak cepatnya yang seakan terburu-buru, membuat remaja yang tak lagi betah itu melemparkan ponselnya dan melipat lengan di depan dada mulai meningintrogasi Nathan dengan sorot mata menyipit tajamnya.
Langsung saja membuat pria yang menenteng dasi di genggamannya itu menghentikan langkahnya. Dengan kelopak matanya yang berkedip-kedip cepat, dengan satu alisnya yang terangkat seolah mempertanyakan kesalahannya hingga membuat Jevin mendengus kasar.
Tak mempedulikan pembicaraan yang bisa saja menjadi semakin panjang, Nathan pun kemudian melengos sembari berkata, "Pergi, bisakah kau menjaga Zeno untuk ku?" tanyanya dengan sama sekali tak mengintonasikan permohonan. Bahkan seolah tak ada sedikit pun waktu untuk membalas pandangan Jevin yang sejak tadi meminta perhatian.