Ya, inginnya mereka Nathan seperti itu, kan? Kembali pada semestinya yang di anggap normal, hanya untuk alasan bisa di terima oleh orang lain.
Orientasi seksualnya sepakat di anggap hal tabu oleh mereka, menjadi tak semestinya pula untuknya tetap berada dalam pendiriannya jika semua orang berbondong-bondong untuk mendesak.
Cinta yang awalnya menjadi alasannya untuk tetap kekeuh dalam jalan awalnya, meski bukan menyasar seseorang karena memang orientasinya yang penyuka sesama jenis. Hanya saja semuanya menjadi hancur, tak sesuai dengan anggapan mudahnya saat sejak awal memilih menyembunyikan hubungan baiknya dengan Rian atau pun Max?
Di rasa memang sudah di kalahkan oleh takdir yang mendukung situasi, memutar arah pergerakannya seratus delapan puluh derajat. Layaknya tak ada pilihan lain, menghilangkan dirinya yang sebenarnya. Mungkin itu memang bagian terbaik untuknya.