Bab 148: BAB 147

Selamat mebaca

.

.

Aletta membuka matanya lebar, keringat mengalir di dahinya dengan nafas yang memburu dengan cepat. Mimpi itu, mipi yang terasa begitu nyata, mimpi yang membuanya berkeringat dan nafas yang memburu karena ketakutan.

Aletta tidak bermimpi tentang hantu atau di kejar hewan buas. Namun kali ini mimpi yang di alaminya adalah tentang dirinya, hayati dan Tangga. Mimpi yang membawa rasa sakit dan berdenyut yang kuat hingga rasanya ia ingin memukul kepalanya sanking rasa sakit perlahan menusuk kepalanya hingga tidak ada rasa selain rasa sakit yang bisa di terima olehnya.

"akhhh!" teriak Aletta meredam teriakanya di balik bantal.

Satu persatu, sepotong demi sepotong gambaran yang terjadi sekitar sepuluh tahun yanga lalu kembali berputar di benaknya. Hingga beberapa menit setelahnya rasa sakit yang tadi begitu menyiksanya kini perlahan mereda menyisakan Aletta yang mengatur nafasnya.