"Otou-Chan, untuk apa kita ke cini?"
Gadis polos yang menggemaskan itu bertanya-tanya ketika memasuki sebuah tempat yang diluarnya bertuliskan 'Rumah Duka.'
Banyak sekali almari yang terdiri dari banyak sekali pintu-pintu kecil seukuran yang mirip seperti laci loker. Namun di luarnya bertuliskan nama dan ada foto-foto orang yang berbeda. Berjejer rapi dan tersusun sesuai letak laci nya itu sendiri.
Suasana nampak syahdu, nampak sendu, juga sekaligus bertabur duka. Setiap orang yang masuk ke dalam tempat itu wajahnya selalu dibalut sorot kerinduan dan sorot sedih.
Ada rindu. Pasti. Semua orang yang datang ke situ beralaskan perasaan rindu di dalam lubuk hati mereka. Termasuk Abare sendiri.
Dengan pakaian serba hitam, kedua orang yang merupakan sepasang ayah dan anak itu mendekati sebuah pintu lemari kecil yang bertuliskan...
'Akira Leony.'
"Ini pertama kalinya aku membawa putriky ke sini, mochi."