"Iya bi, aku tahu. Tapi, tanggung jawab menjadi seorang presdir sangat berat. Aku seorang wanita hampir tidak bisa melakukan apa-apa kalau tidak ada bantuan dari semua orang." Jawab Dinda lembut.
"Sekarang nyonya istirahat saja. Saya akan menemani nyonya sampai nyonya tidur." Ucap bi Eneng sambil menyelimuti tubuh lemah majikannya.
Dinda memejamkan matanya. Dia baru saja bangun dari pingsannya jadi matanya sudah tidak begitu ngantuk lagi. Namun, suasana rumah sakit yang sepi dan sunyi ditambah lagi tubuhnya yang lemah membuat Dinda mau tidak mau harus kalah dengan tubuhnya yang minta beristirahat.