Ketika ayah kandung dan ibu tirinya meninggal dalam sebuah kecelakaan, adik tirinya dipanggil oleh ayah kandungnya untuk tinggal bersama keluarga ayahnya. Tinggallah Rudi sendiri dengan pekerjaan kasarnya sebagai kuli barang dan kemudian ditemukan oleh Thomas untuk dijadikan supir pribadi.
"Kamu kenapa toh Rud? Melamun saja kerjanya. Kalau ngga nyupir, ya melamun." Pak Mamat, satpam rumah yang sudah bekerja tahunan itu tiba-tiba datang dan duduk sambil membawa dua cangkir kopi hitam.
"Tidak apa-apa pak. Hanya merenungi nasib saja. hehehe." Rudi yang semua rebahan kini bersandar di tembok ruangan.
"Nasib kok direnungi, nasib itu ya dijalani dan disyukuri. Tidak usah pikir macam-macam ingin ini ingin itu. Yang ada malah stress nanti." Sahut pak Mamat lagi.