Unduh Aplikasi
52.77% One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas) / Chapter 57: Chapter 57 - Berpapasan

Bab 57: Chapter 57 - Berpapasan

Di Mock Town, Lepus dan Brisa bertemu kembali dengan Doflamingo.

Sementara itu, Muret bertemu kembali dengan teman-temannya dari Notice dulu, yaitu Bellamy dan lainnya.

Bellamy dan lainnya cukup terkejut melihat Lepus, Brisa, dan Muret tiba-tiba datang dan muncul. Apalagi saat melihat Lepus dengan mudah menghentikan Doflamingo. Mereka juga cukup terkejut mengetahui kalau ternyata Lepus dan Brisa dulu adalah anggota dari Donquixote Family.

Setelah Lepus mengusir Doflamingo, Muret juga membantu mengobati luka-luka Bellamy.

Malam harinya, Muret makan malam dan bernostalgia dengan teman-teman lamanya. Mereka cukup terkejut dan tercengang saat Muret datang menggendong Muse dan memberitahu kalau Muse adalah putrinya. Dan saat mereka bertanya siapa ayahnya Muse, Muret juga tidak ragu mengakui kalau ayah Muse adalah Lepus. Mereka juga saling menceritakan beberapa hal yang terjadi dan alami selama sekitar sepuluh tahun mereka tidak bertemu.

~~~

Esoknya, Ouroboros Pirates berlayar meninggalkan Mock Town.

Dan saat Lepus memberitahu mereka akan ke mana, para kru tercengang.

""""".... Hah?"""""

Kemudian Ryzer dengan penuh ragu-ragu bertanya.

"Kapten.... Kau bercanda? Skypeia? Pulau Langit?"

Lepus dengan serius menjawab singkat.

"Ya."

Ryzer lalu kembali bertanya.

"Eee.... Semisal Pulau Langit memang ada, kenapa kita ke sana?"

Lepus lalu tersenyum kecil dan menjawab.

"Menjemput dua bidadari.... Sudah. Jangan banyak tanya. Kalian akan mengerti sendiri tak lama lagi. Kita pergi."

Lepus lalu membuka portal gap yang cukup lebar untuk bisa dilewati Kapal Jormungandr.

Dan saat mereka keluar dari gap, yang mereka lihat adalah.... Awan. Lautan awan putih sejauh mata memandang.

"I-Ini...."

"Tidak mungkin...."

"Putih...."

"Awan.... Lautan Awan...."

"Waahh! Putih semua!"

Para kru tercengang melihat lautan awan putih di sini. Saat ini, mereka masih berada di White Sea.

Lepus hanya tersenyum kecil melihat reaksi kru-nya.

"Hm? Lepus, ada kapal di depan!"

Tiba-tiba, Boris yang memegang di roda kemudi berseru dan menunjuk ke kapal jauh di depan mereka.

Lepus pun menengok ke depan.

"Hm? Oh, mereka, ya.... Biarkan saja."

Lepus tidak terlalu terkejut setelah melihat kapal yang ada di depan.

Lepus mengenali kapal itu. Yaitu, Going Merry. Kapal pertama Strawhat Pirates.

"Kau tahu mereka?"

"Ya."

Lepus kemudian berseru.

"Nojiko! Kuina! Ke sini!"

Lepus memanggil Nojiko dan Kuina yang berada di dalam kabin.

Mereka berdua pun segera keluar setelah dipanggil dan menghampiri Lepus.

"Ada apa?"

"Ada apa, Lepus-san?"

Lepus tersenyum kecil dan berkata pada mereka.

"Ada kapal mau lewat di depan. Sapa mereka."

Mendengar pernyataan Lepus, mereka berdua menengok ke depan.

"Hm? Itu kan!?"

Nojiko tampak cukup terkejut melihat Going Merry di sana.

"Mereka siapa?"

Sementara Kuina justru bingung dan tak mengerti.

"Kau akan tahu, Kuina. Perhatikan mereka baik-baik saat mereka berpapasan dengan kita.

Tak lama kemudian, Going Merry dan Jormungandr berpapasan berjarak sekitar 50 meter dari masing-masing kapal.

Nojiko melihat Nami dan anggota Strawhat Pirates lainnya, lalu tersenyum dan melambaikan tangan pada mereka.

Sementara Kuina juga cukup tercengang melihat salah satu kru Strawhat Pirates yang berambut hijau dan akhirnya mengerti maksud perkataan Lepus sebelumnya. Kuina lalu menyeringai dan menghunuskan pedang ke arah Zoro seakan menantangnya.

~~~

Di sisi lain, kru Strawhat Pirates juga sedikit terkejut dan gugup melihat kapal hitam besar berpapasan dengan mereka di White Sea ini.

"Woohh! Besar sekali!"

Luffy tampak terkesima dengan ukuran kapal hitam di kejauhan.

"S-Siapa mereka!? M-Musuh, kah!?"

Usopp tampak gugup dan tegang.

"Ahh! Musuh!?"

Chopper sedikit panik setelah mendengar perkataan Usopp.

"Huh...."

Sanji tetap tenang merokok.

"Sebaiknya kita waspada. Mereka juga bajak laut."

Robin cukup tegang dan memperingatkan lainnya setelah melihat lambang bajak laut di kapal hitam itu.

"Huh!?"

Sementara Nami, tampak terkejut melihat seorang wanita berambut biru dari kapal hitam itu melambaikan tangan.

"Hm?"

Zoro juga sedikit terkejut dan bingung melihat seorang wanita berambut hitam menghunus pedang ke arahnya.

Tak lama kemudian, kedua kapal selesai berpapasan dan lewat.

Tapi Nami dan Zoro masih bertanya-tanya dengan apa yang barusan mereka lihat.

Mereka berdua pun akhirnya mencoba mengikuti kapal itu dan menengok ke arah belakang.

Tapi, kapal hitam besar yang baru saja lewat itu tidak ada.

""Hilang!?""

Mereka berdua sangat terkejut!

"Apa aku tidak salah lihat.... Kenapa aku melihat seseorang yang mirip Nojiko melambaikan tangan di kapal barusan?"

Nami mengernyit heran.

"Entahlah. Aku juga samar-samar seperti mengenali wanita berpedang tadi, tapi aku tak ingat siapa."

Zoro juga cukup bingung dan bertanya-tanya.

Melihat keanehan mereka berdua, Sanji lalu bertanya.

"Ada apa, Nami-san?"

"Entahlah.... Mungkin halusinasi kita saja."

Nami menjawab dan menggelengkan kepala.

"Kapal hitam tadi menghilang."

Zoro juga mengatakan keraguannya.

"Hm? Ah, benar...."

Luffy kemudian menengok ke belakang dan melihat hanya ada lautan awan putih di sana.

"Aaaahhhh!!!! Kapal hitam tadi pasti kapal hantu!!!!"

Usopp juga melihat ke belakang dan panik ketakutan.

"Apa!? Kapal hantu!? Aaaahhhh!!!!"

Chopper ikut ketakutan juga.

"Aneh sekali...."

Robin juga melihat ke belakang dan cukup terkejut bertanya-tanya.

~~~


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C57
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk