WARNING!!
SEJAK AWAL NOVEL INI SUDAH PENUH PERINGATAN YA! Alurnya 50% dari kisah nyata dan menggambarkan KEHIDUPAN LGBT LIBERALIS! Sejalan dengan kenyataan pola hidup bebas di dunia ini! CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR berbahaya! JANGAN DIBACA KALAU MEMANG TAKUT MELIHAT KENYATAAN!
.
.
.
"Nanny... I-Itu Mama," kata Sheila. Mencoba menjelaskan. "Mom bilang kami harus memanggilnya Mama kalau dia datang berkunjung ke rumah kami."
"Mama..." desah Haru pelan. Dengan tawa hambar yang seperti orang gila. "Oh, jangan bilang dia adalah istri dari Daddy kalian?"
"P-Papa jangan menangis..." kata Sheila. Lalu segera mengusap air mata Haru yang kembali mengalir.
Haru justru menaruh kedua tangan di bahu-bahu kecil Sheila. "Kumohon katakan saja padaku, Nak. Papa siap mendengar semuanya."
"Iya," kata Sheila. "Tapi Papa jangan menangis...."
Jadi, bagi yang belum paham (mungkin ada)
Rose tidak sebaik itu. Selama dia pindah ke Paris, lalu ke Teheran, dia selingkuh dengan lelaki bule yang sudah beristri. Mereka sering melakukan seks di rumah tanpa peduli dengan Sheila dan Sherly.
Seks bertiga. Alias threesome. Satu lelaki dua perempuan. Dan jika Sheila melihat itu, gadis kecil tersebut ikutan diseret juga.
Sheila adalah korban abusive dalam keluarga Rose. Masih kecil. Dan dia punya trauma, tapi disuruh tutup mulut dari Haru.