sudah terhitung dua hari grietta dinyatakan boleh pulang oleh dokter, dan kini dia berada di kamarnya, berfikir apa kata-kata yang bagus untuk membujuk ibunya, grieta mondar mandir, sesekali menghela nafasnya kasar, dia tau betul bagaimana ibunya, sosok pemegang kekuasaan pertama di rumah ini setelah ayahnya, satu kata tidak dari ibunya maka semua tidak akan pernah terjadi.
"ma, grietta mau liburan ma... ahh tidak tidak, ma sini deh grietta mau ngomong... astaga susahnyaa!!" teriaknya frustasi
grietta duduk di tepi ranjang lalu menggigit kuku jarinya, matanya melirik kiri dan kanan, seolah sedang berfikir.
'Tok..Tok..Tok' suara ketukan pintu membuyarkan lamunanya, "ta,grietta" suara gilang langsung membuatnya terbangun dari duduknya
"eh kak gilang, ada apa kak?" tanya grietta yang berusaha menenangkan degup jantungnya yang kaget saat mendengar suara ketukan pintu
gilang mendudukan dirinya di ranjang grietta lalu mengajak grietta duduk di sebelahnya,gilang menatap adiknya sendu, "dek, kamu ini kenapa sih? kakak gak ngerti lagi jalan pikiran kamu, kenapa punya pikiran buat ngeakhirin hidup kamu? semua yang kamu mau kakak pasti turuti, bisa gak, gak bikin aku sama guntur khawatir"
grietta masih diam, lalu tiba-tiba terbersit di pikirannya untuk membuat gilang mendukungnya pergi liburan grietta melirik kearah gilang, dengan pandangan memelas dia mengapit tangan kakak sulungnyan itu "kak, aku mau suasana baru, aku bosan kak, aku mau liburan" ucapnya merengek
"liburan???? kondisi kamu kayak gini kamu mau liburan?? enggak!! kakak gak akan pernah setuju, begitu juga mama"
grietta mengerucutkan bibirnya, "ish! kak sekali ini aja, aku sumpek sama suasana yang gini-gini aja. aku bakalan bawa 1 suster buat jagain aku, lagian ada nana juga nanti"
gilang terdiam sejenak, mencoba memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi karena ide gila adik bungsunya itu
"ayolah kak, sekali ini ajaaaaa!" ucap grietta memohon dengan mengguncang tubuh kakaknya pelan
gilang masih diam, grietta pun merengek semakin menjadi dan akhirnya
"arghh!! iya sudah!! nanti kakak bantuin kamu ngomong sama mama, tapi harus di tempat yang nanti kakak tentuin oke!" tegas gilang
grieta pun melirik kakaknya dengan malas, tapi dipikirinya lagi dari pada tidak di perbolehkan sama sekali, dia pun menganggukan kepalanya setuju,
"oke, setelah makan malam kita rapat keluarga, nanti kak gilang ngomong sama guntur dulu biar kamu banyak pendukungnya" ucap gilang
"kakak memang the best brother in komplek!!!" kata grietta yang langsung menghamburkan pelukannya pada gilang , gilang pun terkekeh melihat tingkah adik kesayangannya itu, dan membalas pelukannya dengan sayang
matahari pun kini sedang menuju tempat istirahatnya, dan sekarang giliran bulan berjaga diantara langit malam yang mengelilinginya dan di sinilah Raharjo familly sedang berkumpul di ruang keluarga untuk sekedar mengobrol sebelum tidur, sudah menjadi sebuah kebiasaan yang di terapkan oleh Bapak Bagus Raharjo untuk ngobrol sebelum tidur, tujuannya hanya untuk berbagi cerita satu sama lain, dan dari sini juga Bapak Bagus dan Ibu Rienne bisa sangat dekat dengan anak-anak mereka, karena mereka berbagi kebahagiaan,kesedihan dan beban bersama
".... jadi gitu ma, rencananya papa besok meeting dengan Mr.Kim yang dari korea itu, mudahan aja goal ma, siapa tau kalau goal kita bisa buka resort di pulau Jeju dengan sentuhan indonesia, jadi kalau ada warga yang gak bisa pulang ke indonesia bisa datang ke sana, ya sekedar menikmati suasana mini indonesia disana" ucap pak bagus yang sedari tadi memulai obrolan
"ya mudahan pa bisa goal, kalau goal kan mama bisa sering main ke korea, lumayan pa cuci mata ngeliat oppa-oppa korea " kata ibu rienne dengan nada sedikit bercanda dan langsung di hadiahi cubitan pipi yang mesra dari suaminya itu "mama ini ya mulai deh" ucapnya yang di balas cekikikan sang istri
pandangan ibu rienne pun beralih kearah putri kesayangannya yang kini sibuk menonton tivi tapi entah dari mana rienne merasa bahwa pikiran grietta sedang tidak ada di sini, dia pun mengambil jeruk yang ada di depannya, perlahan mengupasnya dan beralih duduk ke sebelah putrinya itu
"ini makan buah dulu" ucap rienne yang memberikan buah itu kepada grietta, sontak grietta pun kaget, karena posisi geritta kini sedang setengah melamun,
dengan tenang dia mengambil buah yang di berikan ibunya itu, perlahan memasukan kedalam mulutnya lalu menatap kakak sulungnya seolah bertanya, dan gilang pun menganggukan kepalanya dengan sangat pelan sehingga hanya grietta yang tau artinya itu
"ekhem.. ma grietta mau ngomong" katanya sedikit gugup
"hem?? mau ngomong apa?" tanya ibu rienne yang kini sedang asyik membuang serat kulit jeruk yang dipengangnya dan seketika itu juga semua mata tertuju pada grietta
grietta pun menarik napasnya dan membuangnya perlahan untuk mengurangi kegugupannya saat ini "ma, grietta bosan sama suasana rumah, grietta mau liburan ma, grietta butuh hiburan, butek pikiran grietta ma, please" katanya dengan nada memelas
ibu rienne kini menaruh jeruk yang baru saja selesai di bersihkannya, lalu pandangannya beralih kearah grietta yang kini sedang memelas plus ketakutan karena tatapan ibunya tiba-tiba berubah yang tadinya ramah kini agak sedikit menakutkan
cukup lama ibu rienne memandang lekat putri kesayangannya itu dan.... "boleh" satu kata yang terucap dari bibir indah ibu rienne yang membuat semua orang yang ada di ruangan itu menjadi cengo tak terkecuali mbok rina yang baru saja hadir mengantar susu coklat pesanan grietta
"hah??!" tanya grietta bingung
"iya boleh grietta, mama bilang boleh" jelas ibu rienne
dalam pikiran semua orang saat itu ialah, "ada apa dengan kanjeng ratu yang tanpa banyak babibubebo langsung meng-iyakan keinginan grietta?" dan semua alibi-alibi yang disiapkan susah payah oleh gilang dan guntur untuk membela adiknya pun hilang begitu saja,
"mama beneran ngomong itu tadi?" tanya grietta lagi
ibu rienne pun menangkup kedua pipi putrinya itu, "iya sayang, mama beneran, memangnya mama pernah bohong sama kamu hmm?"
"tapi kok..." belum selesai grietta bicara, ibunya pun kini menggengam tangannya dan berkata "tadi mama mau ngasih kamu jus, dan gak sengaja denger pembicaraan kamu sama gilang tadi, jujur aja sebenarnya mama agak gak setuju sama ide gila kamu itu, tapi mama pikir--pikir lagi mugkin aja itu bener, kamu sebenarnya suntuk sama suasana yang gini-gini aja, jadi apa salahnya mama bilang boleh"
grietta pun langsung menyambar ibunya dengan pelukan, "makasi ma, makasih banget, grietta janji bakalan nurutin semua syarat yang mama kasih" ucapnya girang
rienne pun membalas pelukan grietta dan semua yang ada di sana pun tersenyum senang melihat kehagatan yang mereka saksikan
dan setelah berdebat panjang lebar dimana grietta akan liburan, "oke jadi keputusan finalnya grietta akan pergi ke San Fransisco dan akan tinggal sementara di rumah om gading yang ada disana dengan membawa satu suster,nana dan guntur untuk menemani grietta" tegas ibu rienne dan keputusan tidak dapat di ganggu gugat
rapat malam itu selesai dengan keputusan yang sebenarnya grietta sendiri tidak suka, karena harus membawa serta kakak keduanya dalam liburannya, tapi berdebat dengan ibunya sama saja berdebat dengan ayam yang tidak mau mendengarkan sama sekali
Casino Hotel-Las Vegas
"i finish the job! clean without evidence or witnesses" kata seorang pria yang kini tengah bicara dengan seseorang melalui ponselnya sambil menutup bagasi mobilnya
"don't forget what you promised" lalu pria itu menutup sambungan telponnya dan menjalankan mobilnya kesuatu tempat
hampir setengah jam dia membelah jalanan vegas yang masih ramai di tengah malam, mobilnya melaju kearah pinggiran kota,dan sampailah dia disuatu tempat disana ada 2 orang yang sudah menunggunya, dia memakirkan mobilnya tidak jauh dari 2 orang yang menunggunya, lalu dia turun dari mobil dan langsung menghampiri orang tersebut
"one steak, with mashrom sauce! and don forget the steak must be rare!" ucap pria itu sambil menarik ujung bibirnya keaatas
2 orang yang tadi pun mengangguk mengerti, lalu mereka menuju kearah mobil itu dan membuka bagasi belakang mobil, dan mereka pun langsung menaiki mobil itu dan pergi dari sana, sedangkan pria itu tadi langsung mengambil mobil yang di tinggalkan kedua orang tadi, sebelum dia mengendarai mobilnya dia mengecek handphonenya dan dilihatnya foto kotak donat krispy kreme yang muncul di pesan gambarnya, senyumnya mengembang lalu dia menjalankan mobilnya dan membuang handphonenya ke dalam sungai yang ada di dekat bangunan itu
"Holiday! i'm coming!"