Naga bersisik merah itu melejit di antara pohon-pohon bercabang tanpa daun dan bergerak zig-zag menghindari medan yang ada. Hembusan angin dari kepakan sayapnya menggoyangkan deretan pohon itu, menjatuhkan balutan salju yang bertengger di beberapa cabang dan ranting tajam.
Mata ambernya yang tampak menyala di cahaya minim, masih bisa terfokus pada satu titik, yaitu bayangan hitam yang melaju cepat tanpa perlu menghindari pohon-pohon. Naga itu—Derynteis, kembali meraung ketika jarak mereka semakin menjauh. Tapi tiba-tiba saja, ia mendapati sosok yang tidak diduga-duga. Ia melihat tiga sosok anak kecil dan satu Iblis yang tiba-tiba muncul di tengah pengejarannya.