Unduh Aplikasi
34.28% Adikku yang manis : Mau ditampar, Tapi Sayang / Chapter 144: Hadiah Terakhir

Bab 144: Hadiah Terakhir

…..Hei, rasanya tidak sekuat dan sepedas bayangan Nayla. Malah ayam gorengnya terasa renyah dan lezat, bercampur dengan aroma cabai yang samar dan menyebar di mulutnya.

Nayla membuka matanya dan menatap Andre dengan takjub, "Enak sekali!"

"Sudah kubilang, rasanya benar-benar tidak pedas." Andre tersenyum padanya dan mengambilkan sepotong ayam lagi untuk Nayla, "Nih, makanlah lebih banyak."

"Oke!" Nayla mulai menyantap ayam pedas di piringnya.

Benar-benar tidak pedas?

Edwin memandang ekspresi gembira Nayla dengan air mata berlinang. Dia ragu-ragu sejenak, mengambil sendoknya, dan menyendokkan sepotong ayam ke dalam mulutnya sekali lagi.

Sial!

Apa apaan! ?

Lidah Edwin baru saja terasa lega, tapi dalam sekejap dia kembali dihantui oleh rasa pedas yang berapi-api, seakan-akan tenggorokannya akan terbakar!

Air matanya kembali terjatuh dari sudut mata Edwin.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C144
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk