Unduh Aplikasi

Bab 3: With You (3)

Sinar matahari yang hampir siang sepertinya tak mengusik seseorang yang terlelap dengan nyaman di kamarnya, tak terusik apapun, apalagi suara jam digital yang berbunyi di nakas juga tak bisa membangunkan pria itu.

Cklek.....

"Astaga bocah ini, sampai kapan akan bangun?"

Sang ibu Lee Hana masuk, meletakkan susu coklat hangat di nakas dan membukai korden korden besar warna krem di kamar Eunhyuk, hingga si penghuni kamar mendesah kesal, lalu menutup wajahnya dengan selimut putihnya

"Yak Lee Hyukjae! Dasar pemalas sampai kapan kau akan tidur huh?!"

"Nghh eomma tutup lagi kordennya jebal....."

"Tidak!! Bangun sekarang juga, tadi Nara yang mengetuk ke sini juga kau abaikan, ini hampir jam sepuluh siang astaga kau ini------"

"Eomma aku baru tidur jam tiga pagi, argh shit aku masih ngantuk"

Lee Hana geleng geleng, laporan dari ahjumma pelayan rumahnya memang jam dua belas malam Eunhyuk baru pulang kemarin, karena inilah ibu tua itu tak suka pekerjaan anaknya yang tak kenal waktu.

"Apa ada pekerjaan berat di kantormu kemarin? Kau berangkat pagi pagi dan larut malam baru pulang"

Eunhyuk duduk di ranjangnya, memakai kaos putih tipisnya dan mengucek matanya yang merah, mengangguk.

"Nde kemarin aku bersama kepolisian menangkap gembong narkoba besar dan sempat beradu jotos dengan anak anak buahnya"

"Aigoo Hyuk-jae apa bibirmu luka juga karena itu?"

Eunhyuk mengangguk pelan, meneguk susu yang di bawa ibunya tadi hingga tandas.

"Kau itu seorang jaksa bukan polisi, kenapa sih ikut saja menangkap penjahat di TKP, argh kau selalu saja membuat eomma cemas"

Omelan ibunya di pagi hari, tanda jika wanita tua itu mencintai putranya lebih dari apapun.

"Aku baik baik saja eomma, sudahlah aku mandi dulu hoaamm~ nanti saja ceramah nya setelah aku selesai mandi"

"Kau kebiasan tidur larut, jagalah kesehatanmu Adeul sering tidur larut malam juga tak baik untuk kesehatan"

"Eomma tenang saja nanti sore aku baru akan ke kantor sebentar, hari ini dan besok aku cuti, hanya tinggal menunggu kepolisian menyiapkan BAP untuk kepentingan pengadilan"

"Huft~ baiklah gunakan untuk istirahat waktu liburmu ya"

Lee Hana hana geleng geleng, setelah membuntuti Eunhyuk hingga di ruang walking closet, dan pria itu mengambil bathrobe putih dari lemari besar nya untuk mandi, dia mengangguk dan menyerah memilih keluar saja dari kamar anaknya.

"Hyung mu dan istrinya datang tadi, setelah mandi temui mereka di bawah ya"

"Eum nde baiklah, hoam apa Eun Min juga ikut?"

"Iya....dia bilang rindu main dengan samchon nya, yasudah eomma keluar dulu"

Eunhyuk terkekeh mengangguk lalu melemaskan otot lehernya yang sedikit kaku, pasti karena berantem dengan banyak anak buah Kang Sung Jon dia jadi pegal pegal begini.

Dia berjalan masuk ke toilet besar dengan dominan warna krem dan melucuti kaos dan celana piyama nya, hanya menyisakan tubuh telanjang kekar polosnya, lalu menatap bayangan nya di cermin besar wastafel dalam toilet.

"Argh gara gara dia aku tak bisa tidur sampai pagi"

Eunhyuk mengusap kaca cermin di depan nya, kesal setengah mati dengan si cermin, yang kemarin memantulkan bayangan Lee Nara yang telanjang hingga pantat sengkal dan punggung mulus gadis itu terlihat jelas, dan salah nya Eunhyuk malah menikmati nya lalu kejantanan nya berulah tak karuan, hingga berefek mata nya melek terus hingga jam tiga pagi.

Dasar cermin sialan.....!!!

Saat pagi jika miliknya tegak begini memang normal, toh hormon pria memang terkumpul penuh saat pagi, namun yang membuat Eunhyuk pening kenapa fantasi di otaknya selalu saja tubuh telanjang Lee Nara yang sempat dia lihat tak sengaja kemarin.

Lagi lagi Eunhyuk menggeram kesal meremas ereksinya yang bangun tegak, panjang tak mau tidur lagi, sepertinya nasibnya bakal sial lagi karena harus mandi air dingin untuk menidurkan adiknya sialan nya.

*

*

Eunhyuk turun ke ruang makan keluarganya setelah menyelesaikan ritual mandi hampir satu jam berdiri di bawah Shower dingin tadi, dia melihat ruangan itu ramai, ada ayahnya yang membaca koran menikmati kopi nya, lalu kakak sulungnya Lee Sungmin yang mengobrol dengan ayahnya dan istri sang kakak yang juga duduk di sana menyuapi anak sulung mereka, wanita itu tengah hamil anak ke dua mereka.

Eiy~ ini dia yang di tunggu sejak tadi baru turun"

Eunhyuk tersenyum, berhigh five dengan Sungmin seperti biasa, lalu mencium pipi gembul Lee Eun Min yang protes jika  wajah nya di uyel-uyel paman nya, lalu duduk di sisi ayahnya yang menoleh, dan memperhatikan wajah Eunhyuk lekat.

"Kenapa dengan bibirmu eum? Appa rasa itu luka baru lagi kan"

"Ngh ini hanya lecet sedikit kok"

Sungmin dan si istri hanya tersenyum maklum, jika tubuh Eunhyuk lecet lecet pasti dia habis menyelesaikan kasus besar.

"Aboenim adik ipar itu hebat lho, kasus itu kan sudah lama tak terpecahkan di Seoul, bahkan kepolisian hampir menyerah, dan tadi pagi kau muncul di berita headline news Seoul, Eunhyuk-a kau keren lho di penggerebekan penjahat semalam, hehehe~"

Lee Sa Eun istri kakaknya terkekeh mengacungkan jempol, wanita hamil itu memang menonton berita tadi pagi dan melihat Eunhyuk di layar TV tengah di kerumumi awak media di depan gedung club malam, seusai penangkapan berakhir sukses.

Namun Lee Sanghun ayah nya, malah menggeleng sebal.

"Bocah ini selalu saja sibuk mengurusi kasus ini, kasus itu, sampai dia lupa dengan masa depan nya sendiri"

"Appa ayolah jangan mulai lagi----"

"Wae?? Appa mu ini benar kan? Huh jaksa Lee berapa umurmu sekarang hah, sampai setua ini kau ini cuma sibuk mencari penjahat, lalu kapan kau mencari istri heuh?"

"Calon istri nya masih belum lahir mungkin appa?"

"Atau masih tertinggal di kutub utara hehehe____"

"Yakk nuna kenapa kau ikut ikutan usil seperti mereka sih??"

Kuping Eunhyuk jadi mulai panas jika ayahnya dan kakak kakaknya, mulai lagi menyinggung soal masa depan nya, apalagi menyinggung soal istri? Aduh Eunhyuk pasti kesal.

"Yeobo, kau setuju tidak, jika aku mencoba menawarkan dia ke teman teman arisan ku, siapa tahu kan ada salah satu putri mereka, yang mau dengan bocah ini"

"Yak eomma aku bukan barang dagangan, pakai di tawarkan, kalian ini apa apa an sih?"

Ibunya yang baru masuk ke ruang makan membawa kue brownies coklat hasil buatan nya, ikut ikutan berkicau seperti yang lain nya.

"Biar saja, salahmu sendiri setua ini masih melajang terus"

"Hahaha aigoo, kalian ini tetap saja membuat ku terhibur"

"Yak hyung !!! Ini bukan lawakan"

Sungmin masih terkekeh menyesap kopi nya, dia memang suka menggoda Eunhyuk yang seumur ini masih saja ke mana mana sendiri, tak ada wanita yang di gandeng nya.

"Pokok nya jika kalian masih rese aku kembali ke kamar saja"

*

*

*

*

Dari dapur, Nara baru saja masuk, membawa minuman dingin di nampan lalu meletakan di meja.

"Ckck dasar, kau itu selalu saja suka membantah eomma mu?"

Eunhyuk mencebikkan bibirnya karena perkataan ayahnya, pria itu lalu men-comot kue di meja, yang terlihat lezat itu.

Plakk...

"Auuww aduh eomma sakit!"

"Kau ini?! Main ambil kue saja dengan tangan, kue nya di iris dulu, bukan di comot begitu"

Eunhyuk mengusap lengan nya kesal yang di pukul ibunya keras tadi.

"Haish eomma cerewet"

"Nara-ya ambilkan pisau di dapur untuk memotong kue!"

"Iya eomma"

Eunhyuk melirik gadis belia, yang berdiri di dekat meja dan menata minuman tadi, terlihat jelas jika sejak tadi Nara menghindarinya dan tak banyak bicara, padahal biasanya dia dan Eunhyuk akan berebutan makanan jika ada kue buatan eomma nya yang baru matang, tumben Nara jadi tak bawel siang ini.

"Kenapa dengan adik manisku itu? Tumben dia banyak diam"

Sungmin yang curiga dengan sikap Nara heran juga, istrinya yang tengah menyuapi anak mereka dengan kentang goreng hanya tersenyum juga.

"Iya sih biasanya dia bawel dan langsung mengajak Eun Min main, sejak tadi tumben diam saja"

Eunhyuk yang mendengar percakapan dua kakak nya itu menatap Nara lagi, sebenarnya dia tahu apa sebab adik bungsu nya itu lebih banyak diam.

*

*

*

*

Kantor kejaksaan Yongsan - Seoul.

Eunhyuk baru datang ke kantor kejaksaan sore hari nya, dia berjalan di koridor setelah keluar dari lift, menuju ruangan kerjanya dengan santai dan melepas masker nya, berbalut jas abu abu dengan dalaman kaos hitam, dan celana jeans biru, jaksa muda itu terlihat tetap tampan, meski tanpa pakaian rapi kemeja dan dasi seperti biasa nya.

"Jaksa Lee tunggu!!"

Dari pintu kaca Cho Kyuhyun baru saja keluar dan menyodorkan sebuah map hitam ke pria itu.

"Eoh ada apa Kyu?"

"Ini kertas laporan hasil interogasi polisi terhadap Kang Sung Jon sejak pagi ini, ada keluarga tersangka yang ingin bertemu dengan mu juga"

"Di mana dia? Tsk kenapa masih tak punya malu mau menemuiku sih?"

"Dia menunggu mu di ruangan mu hehehe, ini kan kasus yang kau tangani, oh ya kasus Kang Mung Yon adiknya dan komplotan nya aku langsung yang menangani nya"

"Eum baguslah, aku akan menemui keluarga nya dulu?"

"Tadi petugas Oh bilang tamu mu gadis muda hehehe katanya cantik juga kekekeke----- aku rasa dia akan melakukan negosiasi soal kasus Kang ini"

"Ahh sudahlah, aku ke sana dulu"

Kyuhyun mengangguk setelah terkekeh geli, dan bibir penuhnya mengerucut sebal.

"Ckck dia selalu saja di cari wanita cantik haishh kemarin Lee Jieun genit itu, sekarang ini lagi huh buat iri saja..."

*

*

Saat Eunhyuk baru saja masuk ke ruang kerja nya dan melihat siapa tamunya dia mendelik terkejut, namun berusaha tetap menunjukkan wajah dingin nya.

"Selamat sore jaksa Lee"

Eunhyuk mengkode wanita cantik itu duduk di sofa depan nya, dalam ruangan itu, dan menatap wanita di depan nya datar.

"Untuk kepentingan apa menemui saya?"

"Oppa.....maaf aku-----"

"Nona, tolong panggil saya dengan baik, katakan saja apa tujuan mu ke sini?"

Wanita cantik bernama Kang Hyena itu meremas gugup tangan lentik nya.

"Jaksa Lee tolong bebaskan ayah saya, setidaknya berikan keringanan hukuman tak masalah, saya mohon jaksa Lee"

"Tidak! Semua  penyelidikan akan berjalan sesuai prosedur yang ada, dan yang bisa meringankan hukuman atau membebaskan ayahmu, jika ada bukti  baru kuat, yang bisa meringankan hukuman dia"

"Ku mohon, jaksa Lee..... hanya dia yang ku miliki di dunia ini, kau boleh meminta apapun, sekalipun meminta tubuhku, aku rela"

Kang Hyena menggeser duduknya, berpindah di samping Eunhyuk mengigit bibir seksinya, dan mengusap wajah tampan itu seduktif lalu mengusap jakun Eunhyuk dengan sensual, dia sengaja melepas dua kancing atas dress one piece nya agar belahan besar di dada nya yang besar terlihat jelas, untuk menggoda jaksa muda itu, mungkin saja Eunhyuk goyah, dan image dingin nya sedikit luntur.

Eunhyuk langsung berdiri dari duduknya, begitu tubuh nya memanas karena godaan belaian wanita itu di leher dan wajahnya, dia kesal karena wanita itu tak sopan dan menyinggung hal -sevulgar itu di tempat kerjanya.

"Keluarlah dari sini sekarang, dan pakai bajumu dengan benar, atau saya yang akan melemparmu keluar"

"Oppa kau kejam! Setidaknya tolong pertimbangkan jika kita ini mantan kekasih"

"Saya bilang keluarlah nona Kang!"

Eunhyuk menunjuk pintu dan berpaling, wanita sialan!! Hampir saja dia lengah dan hanyut dengan rangsangan itu, untung saja otaknya masih waras saat ini.

"Keluarlah!!"

"Cih....aku akan mengirim pengacara terbaik untuk ayahku!"

"Terserah saja, sekarang pergi lah dari sini"

Kang Hyena menghentakkan High helsnya kesal dan langsung keluar, membanting pintu coklat besar itu dengan dada nya yang sesak dan emosi.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C3
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk