"Minumlah, minuman favorit mu ini bisa sedikit melegakan perasaanmu." Dengan sangat manis Marco menyodorkan sebotol minuman aroma melati yang disukai oleh Chi, dia sudah membantu membukakan segel tutupnya sehingga Chi tinggal meneguk saja.
"Sini, biar aku bantu membersihkan rambutmu," ujar Marco prihatin, semua terlukis jelas di wajahnya yang tampak begitu simpatik pada nasib Chi. "Haruskah aku membawamu ke salon dan butik, ah seharusnya aku tidak perlu bertanya padamu. Baiklah, ayo kita pergi dari sini." Marco bicara pada dirinya sendiri dengan nada gusar, dia sangat mencemaskan kondisi gadis yang tertunduk murung di sebelahnya ini.
Chi hanya diam saja, dia tak membalas ucapan Marco ataupun menolak ucapan kakak pantinya itu, Marco dengan percaya diri melajukan kendaraannya, dia berniat mengunjungi salon kecantikan.