"Tidur saja di rumah sayang, jika kau mengantuk." Iqbal terus mengelus puncam kepala istrinya saat wanita itu masih ingin pada pendiriannya mengenai ingin ikut bekerja di kantor perusahaan suaminay walaupun hanya menumoang tidur di kamar ruang kerja suaminya.
Bukan mengidam atau semacamnya, hanya saja Salsha sedang tidak ingin jauh-jauh dari samping Iqbal, walaupun secara terang-terangan Salsha mengatakan jika 'Sayang, jadikan aku beban hidupmu ya.' Iq al hanya menjawan dengan kecupan pelan dari bibir suaminya pada bibirnya.
Iqbal tidak mengatakan apapun, namun pada dasarnya Iqbal menerima semua itu tanpa penolakan sedikitpun juga.
"Aku mau tidur di kamar kamu saja, aju tidak akan mengganggu pekerjaanmu, jadi tenang saja." Iqbal menghela nafasnya berat, dia menganggukkan kepalanya pelan memilih diam, Iqbal membiarkan Salsha melakukan apa yang dia inginkan tanpa melarangnya selagi itu demi kebaikan bersama dan Salsha juga.