Dari sambungan telefon, Iqbal menghubungi Jihan karena dia meninggalkan barang yang sempat dia lupakan di meja kerja di rumahnya. Hanya berkas oenting yang sangat berguna untuk masalah dan beberapa jalan keluar yang bisa dia dapatkan dari sesuatu yang serius.
"Paman, maafkan aku. Aku terlambat tigapuluh menit, hanya saja saat aku akan sampai ke perusahaan ada yang ku tinggalkan, aku harus kembali ke rumah dulu paman. Bisa urus beberapa jam ke depan untuk menyelesaikan pekerjaanku sebentar?"
"Aku meminta padamu, paman." Iqbal mengatakannya dengan tulus, bahkan sekarang dia sangat tidak percaya dan perduli kenapa dirinya memilih menepi dan menghubungi Jihan. Memang ada yang tertinggal, memang ada yang tidak sengaja dia tinggalkan, hanya saja yang Iqbal katakan terlihat begitu aneh dan ganjil.