"Jadi yang akan kita datangi Art's Company?" tanya Kania pada dady nya karena dia baru saja melihat beberapa file dan laporan cetak hasil dua menit yang lalu.
Dady Kania menganggukkan kepalanya pelan, dia mengakuinya. Tidak jauh tidak bukan, orang-orang yang tidak tahu dan paham mungkin saja akan terus memilih pada beberapa bab yang ada. Hanya saja satu masalah terus ada jika dady nya gegabah dan berjalan sendiri nanti.
"Iya, dady sengaja memintamu ikut agar kamu tahu seberapa luas perusahaan dady membesar bahkan lebih dsri milik Aldi."
"Sulit membuat mony mu mengerti, dia egois dan ingin menangnya sendiri, dan dady pikir inilah yang menyenangkan," sambungnya. Kania menelan ludahnya sukar, ada yang lebih bebrahaya dari yang tidak ingin dia lihat.
Kania tidak takut sama sekali dengan Art's Company, dia tidak takut melihat siapa pemiliknya, gagal atau lancarnya meeting nanti.
Good Night.