"Lo senang sekarang?" tanya Aldi pada Tania yang sedang berjalan dibuntuti oleh Aldi dari kejauhannya. "Lo pikir dengan dicap sebagai jalang, diperlakukan buruk oleh lo, dan juga selalu dinilai buruk sama lo gue senang? Apakah selama ini yang ada di kepala lo hanya gue yang bahagia, gue yang senang-senang hamil air sperma lo?" Tania menggelengkan kepalanya pelan.
Tas belanja yang mama Aldi inginkan untuk dirinya Tania banting. "Bahkan jika tuhan adil, gue lebih memilih tidak dilahirkan untuk sengsara dan kalah di rahim ibu gue dan diinjak oleh sprema paling kuat. Sayangnya gue terlalu kuat saat itu sampai rasa-rasanya hanya gue aja yang bisa sampai sana dan hidup lalu menghirup udara segar tanpa bicara,"
Jelas Tania pada Aldi jika sejak saat dia dilahirkan, kebahagiaan, kekesalan dan beberapa kali masalah yang Tania dapatkan dari semua orang disekitarnya adalah beban.
Masih anget kan ya kak?
Marhaban ya ramadhan kakkkk