Ntah kapan tepatnya, mereka berdua sudah berada di kamar mereka. Tampak berpelukan dan menutup diri mereka dengan selimut. Cherlly semakin merapatkan diri ke dalam tubuh Rafiz.
"Hmmm—"desah Rafiz begitu merasakan sesuatu yang kenyal merapat ke dada-nya,"Sayang" panggil Rafiz merasa miliknya tengah berdiri dan tegang,
"Hmmm"
"Kamu sengaja atau gimana?" Tanya Rafiz kesal,
"Hmmm"
"Oh— Shit! Kamu bikin aku gak fokus mau kerja pagi ini" maki Rafiz yang siap menerkam Cherlly.
Sayangnya, Cherlly bergerak ke bawah lebih cepat dan segera kabur ke dalam kamar mandi. Rafiz menggeram kesal karena Cherlly berhasil mempermainkan dirinya.
Rafiz sadar, jika Cherlly kali ini lebih senang mempermainkannya.
"Maaf Sayang! Kamu terlambat" teriak Cherlly membuat Rafiz membenamkan kepalanya ke dalam bantal.
---
"Kenapa cemberut kayak gitu?" Tanya Cherlly sembari menahan tawanya,
"Nggak ada" Jawab Rafiz pendek, mengalihkan wajahnya dari pandangan Cherlly.
Terima kasih sudah setia sampai di bab ini. Tolong tinggalkan jejak supaya penulis semakin semangat