Unduh Aplikasi
77.09% My Second Adventure With My Friends (Indonesia) / Chapter 101: Aku Hargai Tekadmu

Bab 101: Aku Hargai Tekadmu

Pulau Pengadilan Enies Lobby

Gerbang Utama

"Selamat atas keberhasilan misi panjang kalian.."!" Teriak Prajurit Angkatan Laut dan Petugas Pemerintah

"Ini semua tidak perlu, cepat bawa Nico Robin. Waktu kita tidak banyak..!" Kata Kaku

"Waktu..?"

"Jangan banyak bertanya, laksanakan saya apa yang di perintahkan padamu..!" Kata Lucci

"B..Baik..!" Jawab Prajurit dan Petugas itu

"Apakah kita akan mengikuti mereka Kapten..?" Tanya salah satu Prajurit Angkatan Laut yang ikut turun dari Puffing Tom

"Jika kalian ingin mengikuti mereka silahkan, aku akan tetap di sini untuk memastikan, Apakah Kelompok Lightning Star akan mengejar kita atau tidak.." Kata Kapten Angkatan Laut yang bernama T-Bone

"Kalau begitu Kapten, izinkan kami tetap di sini..!" Teriak para Prajurit Angkatan Laut yang ikut turun dari Puffing Tom

"Ya, Izin di berikan.." Jawab T-Bone

"Tapi aku berharap mereka tidak akan datang.." Pikir T-Bone dalam hati

------------

15 menit kemudian Lucci, Kaku, Blueno, Kalifa dan Klon Robin telah sampai di Menara Kehakiman.

Saat ini mereka telah memasuki sebuah ruangan, dan di dalamnya terdapat 4 orang yang telah menunggu kedatangan mereka

"Lama tidak berjumpa Ketua.." Kata Lucci

"Oh Lucci, Kaku, Blueno dan Kalifa. Kalian akhirnya kembali.." Kata Ketua CP 9 yang bernama Spandam

"Tidak perlu untuk basa-basi ini, kita tidak memiliki banyak waktu.." Kata Lucci

"Apa maksudnya itu Lucci..?" Tanya anggota CP 9 lain yang bernama Jabura

"Ada kemungkinan bahwa, Kelompok tempat dimana Nico Robin bergabung , akan segera menyusul ke sini.." Kata Kalifa

"Kelompok Lightning Star itu..? Tanya Anggota CP 9 lain yang bernama Kumadori

"Ya.." Jawab Kalifa

"Hanya sekelompok orang, apa yang bisa mereka lakukan jika datang ke Enies Lobby.." Kata Spandam dengan sombong

"Apa yang bisa mereka lakukan..? Mungkin menghancurkan Enies Lobby..!" Kata Lucci

Spandam yang sedang memang cangkir, langsung menjatuhkannya ke lantai dan berkata "Haha Lucci, setelah lima tahun tidak bejumpa, kau sekarang pandai berbuat lucu ternyata.."

"Haha Lucci itu tidak seperti dirimu saja.." Kata Jabura

"Aku tanya pada kalian, apakah kau bisa menghentikan seorang pengguna Logia Petir.." Kata Lucci dengan serius

"Apa..!" Teriak mereka

"Maksdumu Lucci, di Kelompok mereka ada Pengguna Logia Petir..?!" Tanya Spandam yang menjadi gemetar

"Ya..!"

"Sial, ini menjadi merepotkan.." Kata Jabura

"Ini adalah kesalahan untuk mengusik mereka, jadi biarkan aku membunuh diriku sendiri.." Kata Kumadori

"Chapapapa Logia Petir, diakui sebagai salah satu yang terkuat terkuat di antara semua Buah Iblis.." Kata Anggota CP 9 yang lain bernama Fukurou

"Lucci bukankah kau telah menguasai Haki..? Apakah kau tidak bisa melawannya..?" Tanya Jabura tiba-tiba

"Sayang sekali, Haki miliku tidak cukup kuat untuk melawannya. Karena orang itu juga bisa menggunakan Haki.." Jawab Lucci

"Sial apa yang harus kita lakukan.." Kata Spandam

"Aku akan mengatakan yang sejujurnya, jika kita berhadapan dengan mereka secara langsung. Kita tidak akan memiliki kesempatan sama sekali pun untuk menang..!" Kata Lucci

"Lalu bagaimana..?" Kata Spandam

"Satu-satunya cara adalah menggunakan Buster Call, bukankah Laksamana Aokiji memberikan Izin untukmu..!"

"Ya kau betul, Buster Call..!" Kata Spandam dengan senang

Tiba-tiba kemudian Den Den Mushi milik Spandam berbunyi. Dia pun berjalan ke arah Den Den Mushi dan menjawabnya

"Disini Spandam.." Jawabannya

"Kepala Direktur tidak baik, Ada sekelompok orang sedang menuju ke arah Gerbang Utama dan itu sepertinya adalah Kelompok Lightning Star..!" Teriak seseorang dari sisi lain Den Den Mushi

"Apa..!" Teriak Spandam

Tapi kemudian sambugan Den den Mushi tiba-tiba menjadi terputus yang membuat suasana di dalam ruangan ini menjadi tegang seketika

"Sial, apa yang terjadi..!" Teriak Spandam

"Mereka telah tiba.." Kata Kalifa dengan khawatir

"Jadi apa, aku tidak yakin mereka dapat melawan Buster Call. Tapi sebelumnya itu, Kaku dan kau juga Kalifa. Ada sesuatu yang ingin aku serahkan pada kalian.." Kata Spandam

----------------

Setelah melewati Aqua Laguna, Rocketman terus melaju dengan cepat ke arah Enies Lobby.

"Ketua, Enies Lobby telah terlihat..!" Kata Usopp yang melihat dari jendela

"Oh jadi itu pulau tanpa malam, Enies Lobby.." Kata Luffy yang juga ikut melihatnya

"Apa kita akan langsung menerobosnya pagar itu ketua..?" Tanya Sanji yang melihat pagar yang mengelilingi Enies Lobby

"Ya, aku serahkan padamu Zoro.." Kata Luffy

"Lalu bagaimana dengan kereta ini ketua..?" Tanya Zoro

"Biar aku yang mengurusnya. Ohya Franky apakah kita memiliki 'Jammer'..?"

"Kita memilikinya ketua, tapi efeknya masih terlalu lemah. kira-kira hanya bisa menutupi bagian depan Enies Lobby.." Kata Franky

"Itu tidak masalah.." Jawab Luffy

"Baiklah, Griffin tolong keluarkan dari Lab miliku, bentuknya seperti gelang.." Kata Franky

"Baik..Apakah ini Franky-Sama..?" Kata Griffin yang mengeluarkan Gelang Bewarna Hitam

"Ya ini dia.." Kata Franky yang mengambilnya dan menyerahkan kepada Luffy

"Cukup tekan tombol ini kan..?" Tanya Luffy yang melihat bahwa hanya ada 1 tombol di gelang tersebut

"Ya ketua.."

"Hei Luffy, apa sih 'Jammer' itu..?" Tanya Vivi

"Ini adalah alat untuk mengganggu sinyal radio Den Den Mushi. Seperti Horned Den Den Mushi tapi ini lebih praktis karena musuh tidak akan menyangka ini adalah alat pengganggu sinyal radio.." Kata Luffy

"Jadi begitu, kau membuat banyak barang yang begitu aneh Franky.." Kata Vivi

"Mungkin ini sesuatu yang langka di dunia ini, tapi di dunia kami, ini termasuk barang yang mudah ditemukan.." Jawab Nami

"Heee, pasti hidup di dunia kalian itu begitu nyaman ya.." Kata Vivi

"Tidak selalu juga kok, karena.." Kata Nami tapi kemudian Luffy memotongnya

"Bukan waktunya untuk itu saat ini Nami, Lakukan setelah kembali saja.." Potong Luffy

"Baiklah.." Jawab Nami dengan cemberut

"Kalau begitu, aku akan pergi terlebih dahulu.." Kata Luffy yang kemudian menghilang dan hanya meninggalkan percikan listrik di tempatnya

"Ketua berkata bahwa serahkan padaku untuk menghentikan Kereta ini kan..?" Tanya Law

"Ya.." Jawab Zoro

"Lalu mengapa dia pergi terlebih dahulu..?" Tanya Law Lagi

"Aku juga tidak tahu mengapa.." Jawab Zoro

"...."

-----------------

Luffy yang menghilang kemudian muncul di area Gerbang Utama, yang mengejutkan semua orang yang berada di area itu.

"Hei, tidak perlu terburu-buru untuk melaporkan kepada Bosmu.." Kata Luffy yang melihat seorang Prajurit Angkatan Laut sedang melaporkan ke Spandam.

Kemudian Luffy mengaktifkan 'Jammer' yang berada di lengannya dan berkata "Biarkan mereka panik terlebih dahulu.."

"Ketua Spandam! Ketua Spandam! Ketua Spandam..!" Teriak Prajurit Angkatan Laut itu di Den Den Mushi

"Cukup, tidak perlu berteriak lagi. Sepertinya sinyal Den Den Mushi telah di blokir.." Kata Kapten T-Bone

"Aku mengenalmu, Kapten T-Bone Sang Pembelah Kapal.." Kata Luffy yang melihat T-Bone

"Aku juga mengetahui tentangmu The Dreamer. Tapi aku ingin bertanya padamu satu hal..?!" Kata Kapten T-Bone

"Hei Kereta Uap itu langsung mengarah ke tempat ini..!" Teriak Prajurit Angkatan Laut yang di belakang T-Bone

"Bukankah ada pagar yang menghalanginya.." Kata Prajurit lain tapi kemudian semua pagar itu menjadi terpotong

"Cepat Lari..!" Teriak Prajurit yang lain

"Oh Apa itu..?" tanya Luffy yang sama sekali tidak mempedulikan Teriakan Angkatan Laut bahwa Kereta Uap itu mengarah ke arah mereka

"Sebagai Pahlawan yang memperjuangkan Keadilan bukankah kau harusnya ikut membantu Angkatan Laut..?" Tanya T-Bone

"Pahlawan? Aku tidak pernah pernah meminta untuk di sebut itu. Lagipula jika aku memang seorang Pahlawan, mana mungkin aku akan meninggalkan temanku begitu saja bukan..?" Jawab Luffy

"Kapten cepat menghindar, Kereta Uap itu akan segera menabrak kalian..!" Teriak Prajurit Angkatan Laut

"Ini semua demi Keadilan..! Apakah kau tidak mengerti betapa berbahayanya jika Nico Robin sampai membangkitkan Senjata Kuno itu..!" Teriak Kapten T-Bone

"Keadilan..?" Kata Luffy yang kemudian mengangkat sebelah tangannya dan melapisinya dengan Bososhoku Haki

"Gawat Kereta Uap itu akan segera menabrak mereka..!!" Teriak Prajurit Angkatan Laut

"Kapten...!!"

"Cepat Menghindari nya Kapten..!!"

"BAAAAAAAM..!"

Suara benturan keras terjadi dan membuat gelombang kejut kecil di sekitarnya.

Para Prajurit Angkatan Laut dan Petugas Pemerintah menjadi sangat terkejut apa yang dilihatnya, The Dreamer menghentikan Kereta Uap berkecepatan Tinggi itu hanya dengan sebelah tangannya

"Keadilan yang kau katakan itu hanyalah Keadilan semu. Meski kau memang berniat untuk menegakkan Keadilan, tidak semua yang berada di Angkatan Laut memiliki pemikiran yang sama denganmu..!" Kata Luffy

Kemudian dari Kereta Uap yang telah berhenti itu, muncul berbagai sosok yang berjalan Ke arah Luffy dan mulai berdiri di sebelahnya

"Perlu kau ketahui Kapten T-Bone, Tidak semua yang kau dengar dari Pemerintah itu adalah kebenaran. Dan apakah menurutmu kelompok kami ingin membangkitkan Senjata Kuno itu..!" Kata Luffy

"...."

"Meski begitu, Sebagai Angkatan Laut aku harus tetap menghentikan kalian di sini..!" Teriak Kapten T-Bone yang kemudian mengeluarkan senjatanya

"Apakah kau yakin memiliki kekuatan untuk menghentikan kami..?" Tanya Luffy sambil tersenyum dan mulai memberikan tekanan Haoshoku Haki kepada Kapten T-Bone

"...."

Kapten T-Bone menjadi terdiam oleh tekanan Haoshoku Haki yang di lakukan oleh Luffy. Meski tubuhnya telah bergetar dan seperti akan pingsan kapan saja, tapi dia menolaknya dengan menggigit bibirnya.

Karena dia tidak bisa jatuh disini, kalau tidak entah apa yang terjadi kepada bawahannya nanti tidak ada yang tahu. Maka dari itu Kapten T-Bone sama sekali tidak ingin meninggalkan pandangannya ke arah Luffy dan terus bertahan sekuat tenaganya

Luffy kemudian tersenyum dan menarik kembali Hakinya dan berkata "Aku hargai tekadmu itu. Jadi aku berjanji selain Agen Pemerintah dan Petugas Pemerintah. Tidak akan ada Prajurit Angkatan Laut yang di pulau ini akan mati..."

Setelah mendengar perkataan Luffy. Kapten T-Bone segera jatuh pingsan, dan para Prajurit Angkatan Laut segera mendatanginya

"Kalian sudah mendengarnya tadi bukan? Jadi jangan menghalangi, meski kami tidak akan membunuh kalian..!" Kata Luffy yang kemudian berjalan ke Gerbang Utama

"Hentikan Mereka..!" Teriak salah satu Petugas Pemerintah

Tapi tidak ada satupun Prajurit Angkatan Laut yang bergerak karena ragu-ragu dan hanya Petugas Pemerintah lainnya yang melakukannya.

"Serahkan ini pada kami..!" Kata Paulie dan Zambai

Kemudian Paulie, Lulu, Tilestone dan Mantan Bawahan Franky segera memulai pertarungan dengan para Petugas Pemerintah

"Apa yang kalian lakukan Angkatan Laut, jangan hanya berdiri menyaksikannya..!" Teriak Petugas Pemerintah

Para Prajurit Angkatan Laut saling memandang, kemudian menghilangkan keraguan mereka dan mulai ikut bergabung dalam pertempuran

Kecuali Bepo dan Chopper, yang lainnya sama sekali tidak ikut campur dalam pertempuran dan hanya melihatnya saja.

Tidak butuh lama, Para Petugas Pemerintah dan Angkatan Laut mulai berjatuhan. Meski berkata tidak akan membunuh mereka kecuali Petugas Pemerintah dan Agen Pemerintah, tapi tidak ada satupun dari Petugas Pemerintah dan Agen Pemerintah yang terbunuh di pertempuran ini.

Karena Luffy tidak akan sekejam itu untuk memerintahkan membunuh orang acak yang bergabung dengan Pemerintah. Kelompok mereka akan membunuh mereka yang pantas untuk di bunuh, itulah prinsip mereka.

Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 34


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C101
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk