Artur berteriak sambil melemparkan gelas ke arah Radit dan Candra. Radit menatap tajam pecahan gelas yang berserakan di dekat kakinya. Dia berbalik dan menatap Artur dengan kedua tangan disilangkan di dada
"Kenapa kamu sangat ingin mencari masalah denganku? Apa kamu sudah bosan berada di sekolah?" Radit berjalan dengan tenang ke arah Artur. Nada bicaranya sangat tenang, ada senyum tipis yang tersemat diwajahnya namun tatapan matanya sangat tajam dan dingin. Kini suasana restoran hening dan menegangkan.
"Ya, karena aku membencimu. Aku membencimu yang selalu bersikap sok tenang dan suka mencari perhatian. Aku benci kamu karena kamu juga merebut posisiku sebagai juara kelas!" Artur berteriak meluapkan emosinya pada Radit
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh