Unduh Aplikasi
57.89% cinta luar biasa wanita tomboy / Chapter 22: bab 22 bukti cinta

Bab 22: bab 22 bukti cinta

    Kaburnya yoga dari penjara membuat kyra dan rena bisa dalam bahaya. Yoga terlihat sangat dendam pada mereka berdua.

Sedangkan rena dan kyra saling menatap,kyra menyentuh wajah rena lembut.

"Aku sangat mencintaimu" ucap kyra terdengar tulus dan dalam.

"Aku tahu. Karna itu cium aku!" ucap rena

Kyra tersenyum ,ia mengecup bibir rena singkat.

Rena menyentuh wajah kyra lalu mencium kyra sangat lama. Ciuman berubah menjadi lumatan dan sesekali saling menggigit. Ciuman manis itu berubah menjadi ciuman panas,kyra memasukan lidahnya kedalam mulut rena. Kyra mengalungkan tangannya ke leher rena,mereka berhenti dan tersenyum satu sama lain

  Wulan di konter bersama ayu dan lia yang akan menginap.

Di tempat lain,dikta berada di kamarnya. Ia terus terbayang wajah kyra yang cantik hingga membuatnya jatuh cinta.

"Aku rasa ,aku jatuh cinta pada kyra" ucap dikta tersenyum malu seorang diri.

       Paginya,kyra sudah bangun dan cantik. Ia duduk dekat rena yang masih tidur.

"Bangun,,ini sudah pagi. Sayang?" ucap kyra

"Lima menit lagi" ucap rena setengah sadar

"Bangun sekarang, akan aku kasih hadiah" ucap kyra

Rena langsung bangun, kyra tersenyum.

"Apa hadiahnya?" tanya rena antusias

"Mandi dulu!" ucap kyra

Rena mengangguk ,ia bergegas ke kamar mandi.

Kyra sedang menyiapkan pakaian untuk rena.

"Kyra tolong bawakan handuk" ucap rena dari kamar mandi

"Iya" ucap kyra

Kyra membawa handuk,ia memberikan handuk dari luar. Rena tersenyum dan menarik kyra masuk.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya kyra

Rena mencium kyra. Keduanya basah karna air dari shower, tangan mereka saling menyentuh, meraba tubuh satu sama lain.

  Beberapa saat,kyra sedang mengancing baju gantinya. Dari belakang rena memeluknya.

"Jika kamu terus seperti ini,kapan kita pergi?" ucap kyra tersenyum

Rena mencumbui leher kyra dari belakang. Kyra membalik

"Aku akan hentikan" ucap rena cemberut

Mereka pergi dan sarapan bersama.

"Ada bos baru di restoran . dia selalu menggodaku" ucap kyra

"Itu wajar. Kamu cantik" ucap rena

"Kamu tidak cemburu?" tanya kyra

"Untuk apa aku cemburu?jika aku tahu   yang kamu cinta adalah aku" ucap rena

Kyra tersenyum begitupun dengan rena

     Rena sampai konter,disana sudah ada kirana.

"Kirana ,kamu sudah sembuh?" tanya rena

"Kita harus bicara" ucap kirana

"Ikut aku!" ucap rena

Keduanya masuk ke dalam,wulan hanya melihat mereka.

"Bicara soal apa.?" tanya rena

"Soal kita, seperti katamu kita hanya bisa jadi sahabat. Aku akan kembali menjadi sahabat mu dan mencoba melupakanmu" ucap kirana

"Iya. Kita sahabat" ucap rena

Keduanya tersenyum satu sama lain.

Mereka keluar dan ada dikta disana.

"Hai rena" ucap dikta

"Hai,,akhirnya kesini juga" ucap rena

"Iya,hari ini aku punya banyak waktu." ucap dikta

"Itu bagus. Ah,mereka wulan dan kirana" ucap rena

"Hai,,aku dikta, teman rena" ucap dikta ramah.

Dirumah,bu.ira tampak sedih membuat deon bingung.

"Ada apa mah?" tanya deon

"Kamu udah hubungi rena kan?" tanya balik bu.ira

"Udah. Dia akan kesini nanti malam" ucap deon

"Dia sangat sibuk sampai lupa pada mamah" ucap bu.ira

Nita dan deon tersenyum melihat bu.ira yang mengeluh karna rena tidak menemuinya.

Deon senang karna bu ira sekarang menyayangi rena.

Dikonter,rena dan dikta bercanda tawa bersama.

"Apa kamu sudah menikah?" tanya rena

"Belum. Pacar juga gak punya" ucap dikta

"Sungguh?" tanya rena

"Iya. Aku sedang jatuh cinta." ucap dikta

"Wow,,siapa wanita itu?" ucap rena

"Dia karyawan di restoranku namanya kyra sherlia aurellia" ucap dikta tersenyum

Rena terkejut, ia hanya diam dan menanggapi itu dengan senyum kecil.

        Hari sudah malam,kyra pulang kerja. Tiba-tiba seseorang membekapnya dari belakang, kyra berontak tapi tak lama ia pingsan.

Rena sedang siap-siap pergi kerumah bu.ira, ia mendapat video call dari kyra . rena menjawab nya dan terkejut melihat kyra di ikat di kursi dan lebih terkejut lagi melihat yoga.

"Hai rena.." ucap yoga

"Apa yang kamu lakukan?!" ucap rena tegas

"Apa kamu marah melihat kyra seperti ini?" ucap yoga

"Lepaskan kyra!" ucap rena

"Datanglah kesini dan selamatkan dia!" ucap yoga.

Yoga memutuskan telponnya.

"Dikta ikut aku!" ucap rena

Keduanya pergi dari sana,di perjalanan dikta menghubungi polisi melaporkan tentang yoga.

Di gudang,yoga duduk di hadapan kyra yang terikat.

"Jika kamu mau balas dendam,jangan bawa-bawa rena!" ucap kyra

"Kenapa kamu cinta sama rena?kamu pasti tahu itu salah" ucap yoga

"Karna cinta rena luar biasa untukku sampai kata salah dan terlarang hilang karna cinta itu. Rena hanya ingin aku bahagia dan merasakan cinta yang tulus" ucap kyra

"Kalau begitu dia gak akan keberatan jika kehilangan nyawa untuk menyelamatkan nyawamu" ucap yoga tertawa

Rena sampai, ia dan dikta masuk. Terlihat kyra menangis karna ketakutan.

"Akhirnya datang" ucap yoga

"Aku datang ,sekarang lepaskan kyra!" ucap rena

"Tukar nyawa kamu dan nyawa kyra" ucap yoga

"Apa maksud mu?'ucap dikta

Yoga mengeluarkan pistol dan mengarahken ke kepala kyra. Rena terkejut dan semakin takut terjadi apa-apa pda kyra.

" air di gelas itu ada racunnya. Minum itu maka kyra akan selamat dan baik-baik saja"ucap yoga.

Rena dan kyra saling menatap. Kyra menggeleng isyarat untuk menolak.

"Minum atau kepala kyra aku tembak!" ancam yoga

Perlahan rena mendekat pada minuman itu.

"Jangan!" ucap kyra menangis

"Minumlah!" ucap yoga

Rena mengambil gelas itu,yoga tersenyum. Kyra terus menyuruhnya untuk berhenti. Ia dan kyra saling menatap dalam dan hangat. Mata rena berkaca-kaca ,tak ada keraguan dalam mata rena untuk meminum air itu.


Load failed, please RETRY

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C22
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk