Bab 201: Epilog

Happy reading,

Dengan putus asa pemuda itu meraih pistol yang tergeletak. Ia mengarahkan ujung senjata tersebut ke pelipisnya sendiri. Perhatian semua orang berpusat pada Louise dan Ritz. Tidak ada satupun yang menatap kearah tempat Davi berada.

Semua orang tidak merasa khawatir Davi akan membalas. Alasannya karena mereka mengetahui bahwa para snipper tetap bersiaga di beberapa titik. Menjaga dengan seksama keselamatan tuan dan nyonya mereka. Tidak membiarkan musuh dengan mudah lepas dari pengamatan snipper terbaik yang mereka miliki.

"Selamat tinggal Milly, suatu saat kita pasti bertemu kembali." bisik Davi dengan lirih.

Dor!

Suara letusan pistol menarik perhatian semua orang. Seseorang telah tergeletak di atas lantai yang dingin. Darah segar mengalir keluar hingga membentuk genangan berwarna merah pekat. Siapapun yang melihat jasad orang itu, dapat menebak apa yang baru terjadi.