Renita menarik sepasang kakinya menjauhi halte busway, Senin lagi-lagi datang, terkadang ia seringkali jengah menghadapi hari yang banyak dibenci orang-orang, dan hari ini Rere lebih jengah lagi karena terus memikirkan seseorang, lebih tepatnya sejak kemarin pulang dari rumah sakit. Sampai detik ini Rere tak tahu bagaimana kabar Jordan, dan ia merasa begitu buta untuk segalanya.
Setiap waktu hanya menatap layar ponsel berharap Jordan lekas menghubungi dan mengatakan kalau ia sudah baik-baik saja, sayangnya semua itu hanyalah imajinasi Renita.
Ia tak bisa menyembunyikan perasaannya, ia mencintai Jordan, tapi benarkah tiba masa mengakhiri? Rere sudah melakukannya kemarin, tapi berakibat fatal untuk Jordan.
Gadis itu mendesah, ia terus melangkah menekuri ubin trotoar hingga tiba di halaman swalayan, aura kelabu di wajahnya tak bisa bersembunyi. Ini adalah tentang cahaya matahari yang menghilang karena sebentar lagi akan turun hujan, seperti itulah rasanya.