Charlos menatap Rissa, merasa tidak percaya dengan apa yang wanita itu katakan. Apakah sebenarnya Rissa juga masih berharap menjadi kekasihnya? Tapi mungkin itu adalah sebuah sindiran. Tentu saja. Rissa menyindirnya karena waktu itu ia pernah bermain dengan para wanita panggilan. Hal itu diketahui oleh Rissa dan membuatnya sangat murka. Itulah saat di mana Charlos benar-benar merasa telah kehilangan Rissa untuk selamanya.
"Rissa, sebenarnya aku sudah tidak menjadi CEO Golden Group lagi," aku Charlos.
Rissa menggelengkan kepalanya. "Itu tidak mungkin. Kamu sedang bercanda, bukan?"
"Tatap mataku. Apa aku terlihat seperti yang sedang bercanda?"
Rissa terdiam sejenak. Dadanya tampak naik turun. "I-itu bukan urusanku."
Perkataan Rissa sungguh membuat perasaan Charlos terluka. Tentu saja, Rissa pasti sudah tidak peduli lagi dengan kehidupannya. "Oke. Itu memang bukan urusanmu. Aku hanya sekedar bercerita saja."