Bab 214: 214. Pengakuan

"Apa yang sebenarnya terjadi, Rissa?" tanya ayah tirinya dengan suara lembut.

Ibunya sepertinya masih terlihat emosi. Sepertinya ibunya akan mengamuk sewaktu-waktu. Salah bicara, ia bisa diterkam dan dimakan hidup-hidup.

"Pa, Ma, sebelumnya Rissa mau minta maaf. Selama ini Rissa tidak berani mengatakan yang sejujurnya. Rissa dan Charlos sudah berpisah."

"Apa?!" seru ibunya dengan suara lantang.

"Sabar dulu sebentar, Ma," ucap ayahnya mencoba menenangkan ibunya. "Biar kita dengar dulu penjelasan dari Rissa."

Rissa menelan ludah. Belum apa-apa tangannya sudah gemetaran. Rissa berdoa dalam hati agar ia diberi kekuatan dam sanggup untuk menghadapi semua ini.

"Ma, sebenarnya sebelum Charlos meminta restu Papa dan Mama, dia sudah dijodohkan dengan orang lain." Ibunya sudah membelalak dan hendak menghardik Rissa, tapi ayah tirinya langsung menggelengkan kepala sambil menyipitkan matanya. Ibunya kemudian menarik napas dalam-dalam sampai cuping hidungnya mengembang maksimal.