Setelah seperempat jam menunggu, akhirnya Wita kembali sambil membawa kursi roda. Ia tersenyum riang. Gingsulnya tampak sangat manis. Temannya yang satu lagi, yang Rissa tidak ketahui namanya, ikut bersamanya.
"Halo, Kak Rissa," kata Wita. "Aku sudah berbicara dengan Pak Alvin. Katanya Kakak boleh jalan-jalan di sekitar taman."
"Benarkah?" Rissa melebarkan matanya sambil tersenyum sumringah.
Ponselnya bergetar. Alvin mengiriminya pesan singkat. "Selamat bersenang-senang ya. Tapi kamu hanya boleh jalan-jalan di dalam rumah saja ya. Tidak boleh turun dari kursi roda sama sekali."
"Oke. Baiklah, Pak Alvin. Terima kasih ya," balas Rissa. Ia menambahkan emoticon senyum lebar bergigi di pesan singkat tersebut.
Teman Wita mengambil mangkuk dan gelas bekas sarapan Rissa. Meja makan dilipat dan disimpan di sudut ruangan. Pelayan yang satu itu tampak kaku dan bergerak gesit seperti robot, nyaris tanpa senyum.